Wednesday, April 11, 2018

Kenikmatan Pertama Pecah Perawanku

ini lah cerita dan pengalaman terburuk sepanjang hidup ku,namaku shinta aku umur ku sekarang 29thn aku anak ke 2 dari 3 bersaudara,,aku memiliki adik laki" 1 dan memiliki 1 kakak perempuan..
ayah dan ibu ku sudah bercerai,dan sekarang kakak perempuan dan adik laki" ku tinggal bersama ibu ku..sedangkan aku sejak kecil dekat dengan ayahku dan aku sendiri yg tinggal bersama ayah ku..



di saat umur ku menginjak 22thn aku sudah mulai membantu ayau mencari nafka untuk kehidupan kami setiap hari nya dan di umur ku 25thn ayah ku sering sakit"an dan aku pun menutus kan untuk mencari nafka

seorang diri dan sambil merawat ayakku di rumah,,dan aku pun mendapat kan pekerjaan yg lebih baik dan lebih tinggi gaji bulanan nya meskipun aku harus pulang terlalut malam..

tapi aku sangat senang dengan pekerjaan ku dan aku sangat menyukai pekerjaan ku,meski terkadang mandorku suka memarahiku dan suka penyolek" badan ku...

saya bekerja di pabrik tersebut sudah selama 3thn lebih,,dan di saat aku mengalami musibah yg menimpah aku di sana lah aku juga berhenti bekerja..

aku biasa nya pulang kerja jam 9 atau pun jam 10..tapi di hari aku mengalami musibah aku di minta oleh mandor aku buat lembur sampai jam 11:30wib ya karna saya bekerja saya rasa sudah kewajiban saya

untuk tidak menolak perintah atasan saya..dan saya pun lembur di malam itu..awal nya perasaanku tidak enak..dan takud dengan situasi di daerah tempat ku kerja...

tapi aku coba untuk tidak memikir kan semua itu..lalu di saat aku mau pulang ada beberapa lelaki yg mengikuti ku..lalu ada salah satu dari mereka yg memukuli aku dari belakang dan aku pun gk sadar kan diri,,

setelah aku sadar aku sudah berada ri dalam rumah kosong dan keadaan ku sudah tidak memakai baju dan celana..ada 5 lelaki yg tidak ku kenal 2 dari mereka mengikat tangan dan kakik ku..

lalu aku coba berteriak meminta pertolongan tapi itu hanya sia" saja karna rumah kosong itu jauh dari pemukiman warga dan salah satu dari 5 org tersebut mengacung kan pisau kepada ku dan berkata dengan nada keras " jika kamu teriak lagi akan ku bunuh kau "

lalu aku memohon kepada nya untuk melepas kan ku dan mereka hanya tertawa sambil mengatakan " kami tidak akan melepaskan kamu sebelom kami menikmati tubuh indah mu ini "

dan aku pun sadar tidak ada guna nya aku melawan mereka dan aku juga ingat dengan ayah jika aku di bunuh mereka maka tidak ada lagi org yang merawat ayah karna itu lah aku pasrah dan mengikuti apa yang di minta oleh ke 5 lelaki tersebut..



lalu salah satu dari mereka mencium tubuh ku dan mencium bibir ku,,dan aku hanya bisa diam dan menangis,lalu aku pun disuruh untuk membuka lebar kakik ku dengan perlahan salah satu dari mereka memasuk kan anus nya ke dalam memek ku..

aku merasakan sakit yg belom pernah kurasakan seumur hidupku sakit nya bercampur dengan kenikmatan yg tidak tertahan kan..lalu di goyang" oleh lelaki tersebut...

aaakkkkkhhhhhhhhhhhhh..............dan aaaaaakkkkkhhhhhhhh......kenikmatan yg tidak bisa ku lupakan hingga sekarang...lalu setelah lelaki pertama yg menikmati memek ku itu selesai gantian teman nya yg 1 lagi..

teman nya yg satu ini lain lagi gaya yang di suruh,,aku di suruh untuk nungging dan dia pun memasukan anus nya ke dalam memek ku dengan posisi aku yang sedang menungging untuk ke 2 kali nya aku merasakan kenikmatan yang tak terlupakan itu..

setelah lelaki ke 2 selesai berganti pula dengan lelaki ke 3 dan gaya yg lain pula lagi,,aku di suruh untuk duduk di pangkuan nya dan sambil di masukin anus nya ke dalam memek ku aku pun menjerit keenakan aaakkkhhhhh.....aaaaakkkkkkhhhhhh.......

lalu keluar lah cairan dari memek ku setelah cairan itu keluar aku merasa lemas dan setelah lelaki ke 3 selesai maka lelaki yang ke 4 pun dengan tergesah" menarik tangan ku dan menyusuk aku untuk menjilati anus nya..

dengan terpaksa aku pun mengikuti keinginan nya setelah itu lelaki tersebut menggendong aku seperti menggendong anak bayi sambil di gendong lelaki itu pun sambil memasukin anus nya ke dalam memek ku..

dan kenikmatan itu ku rasa kan lagi,,aku pun menjerit lagi aaaakkkkhhhhh.......aaaaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...............

setelah lelaki ke 4 itu selesai dan gantian lelaki ke 5 pula yang menyuruh ku untuk menjilati anus nya dan sambil di jambak rambut ku oleh lelaki tersebut...

lalu aku pun di suruh berbaring dengan lemas nya aku dan tidak berdaya nya aku pun mengikuti apa yg di suruh oleh lelaki tersebut...

lagi" kenikmatan yang tak terlupakan itu aku rasakan lagi..aaaaakkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhh...........aaaaaaakkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh...........aaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhhh

dan lagi" cairan yg keluar dari memek ku pun keluar lagi untuk ke 2 kali nya...aku pun lemas sekali dan hanya bisa terbaring lemas di lantai rumah kosong tersebut...



setelah ke 5 lelaki itu menyetubuhi aku mereka pun pergi dan meninggal kan ku sendiri di rumah kosong tersebut..
setelah mereka meninggal kan ku di rumah kosong tersebut aku pun bangkit dan segera cepat" memakai pakaian ku dan aku pun segera cepat" untuk pulang ke rumah..ini lah kisah ku yang tak terlupakan hingga sekarang...
Share:

Sunday, April 8, 2018

Ngintip Pembantuku Dan Akhirnya Aku Paksa BerSetubuh Denganku

Ahh…pusing juga dengan pembantu, udah hampir 1 Minggu ini pembantuku pulang kampung gara-gara lebaran dan katanya ga mau balik lagi. Aku dan istriku adalah Pegawai Swasta yang tiap hari harus masuk dari Jam 8 Pagi hingga jam 5 sore. Kami mempunyai seorang anak laki-laki sudah kelas 3 SD. Dari anak kami masih kecil udah beberapa kali ganti-ganti pembantu, dan kami sudah kapok dengan namnya penyalur yang kebanyakan Cuma ambil uang pertamanya saja, paling lama 2 bulan pembantunya sudah minta pulang..



Hari itu nasib kami mungkin lagi baik, pembantu tetangga kerumah dan menawarkan temannya katanya mau kerja. Dewi namanya, asli dari kampung di daerah skitar Jawa Tengah, wajahnya manis, berkerudung, kulitnya putih mungkin karena biasa berkedurung, umur masih muda sekali, 17 tahun katanya. Setelah nego gaji, dan memberi uang tips buat pembantu tetanggaku, hari itu Dewi mulai bekerja.

Aku tunjukkan kamar untuknya, dan tak lupa aku berikan uang buat beli keperluan mandinya. Awalnya sih aku tidak ada rasa apa2 dengan pembantuku, aku suka dengan anak ini karena kerjanya memang rajin, awalnya aku tidak sengaja pas hari Libur, aku di rumah dan entah istriku sedang ada keperluan keluar bersama anakku, saat itu Adzan Maghrib dan seperti biasa Pembantuku dewi Selesai mandi dan siap2 menjalankan Ibadah di kamarnya, aku tanpa sengaja lewat disebelah kamarnya dan pintu kamar yang dari Kayu itu terdapat celah kecil, Otak kotorku jadi timbul, aku intip dari celah itu, dia mulai buka kerudung, dan kaos yg dipakainya (dari kamar mandi dia tetap kerudung, kaos dan celana training panjang),

owh… ternyata dia tidak pakai Bra, payudaranya kecil tapi keliahatan mengkel kalo buah hehehe, dan dia mulai buka celana trainingnya, sayang tidak terlihat jelas, karena posisinya miring jadi hanya kelihatan buah dadanya yg sebelah kiri, dan ahhh…putih sekali dalamnya, mungkin karena kulitnya terbiasa tertutup kerudung.

setelah itu, dia langsung pakai penutup untuk ibadah, tanpa pakai Bra dan CD lagi., aku tunggu sampai dia selesai, dan setelah selesai dia tanggalkan seluruh penutupnya lagi, dan aku sempat terkesiap walau hanya sekejap, saat dia berbalik kearah lemari, terlihat kemaluannya yang keliatan bersih, mungil dan nyaris tanpa rambut, (mungkin karena kurang begitu dekat aku melihatnya), dia langsung membuka lemari dan stop…aku tidak lanjutkan kegiatanku, takut ketauan juga hahaha.

Selang beberapa hari aku sekarang rajin bangun pagi banget, bukan karena apa, tapi tiap hari sebelum subuh, jadi rutinitas ngintip si Dewi, ternyata menjadi kebiasaan buat dia juga, kalau ibadah ga pakai Baju, langsung pakai penutup buat ibadah saja, jadi tiap pagi aku sarapan tubuh molek dewi, hingga kayalan yang selalu di pikiran ini, ingin juga dibuat kenyataan.

Dan kesempatan itu akhirnya datang juga, saat itu Istriku mengajak menginap di rumah orangtuanya yang lumayan jauh ada di luar kota, katanya udah lama dia pingin kesana sekalian mengajak anakku liburan, dengan alasan aku udah buat janji dengan teman2 kantor mau pergi, aku ga bisa ikut. Hari sudah siang setelah aku pulang mengantar istriku ke terminal Bis, dan seperti biasa siang itu aku intip lagi dewi yang menjalankan rutinitasnya…

sore hari dan menjelang maghrib tiba, dewi pergi kekamar mandi, aku pelan2 masuk keKamarnya dan bersembunyi di bawah tempat tidurnya, tidak berselang beberapa lama dia masuk dan langsung seperti biasanya mengelar sajadah dan membuka pakaiannya, aku menunggu sampai ritualnya selesai, saat dia mau berpakaian, langsung aku bekap mulutnya dengan obat bius yang sudah aku siapkan, dia berontak sebentar dan langsung tertidur.

Aku tidurkan ia di tempat tidur, dan aku ambil camera yang sudah kusiapkan, aku ambil photo sebanyak banyaknya dengan berbagai posisi dan aku copy ke laptopku.

Aku tak tahan sebenarnya ingin langsung menidurinya, tapi rasanya kurang nikmat meniduri orang yang sedang pingsan, kayak tidur sama robot pikirku, pintu kamar aku kunci, dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, dewi sudah mulai siuman,” ohhh…”sambil dia memegangi kepalanya, tubuhnya aku tutupi selimut namun tanpa pakaian.

Aku langsung ambil minum dan mnyodorkannya “kenapa saya pak? Ehh.. “dia tersadar saat mau mengambil minuman yg aku sodorkan, dia tidak memakai pakaian, dia cepat2 menarik selimutnya, dan tidak jadi menerima air yg aku sodorkan, aku tersenyum sinis, dan duduk didekatnya.

“Bapak tau, kamu suka facebookan juga kan?, Bapak suka liat kamu senyum2 di Handphone., “maksudnya apa pak, kok nanya ke saya gitu?” dengan wajah sedikit jengah dan bingung.

“Neh..Bapak punya photo2 kamu lagi telanjang, dan Bapak sudah copy ke Laptop Bapak, kamu mau ga photo2 ini Bapak sebar di Pesbuk?” ujarku, aku yakin dia ngerti, walau lulusan SMP, pembantu sekarang udah ga gaptek ma tekhonologi yg disebut Handphone, kalau computer mungkin masih banyak yg belum tau juga. Dewi terbelalak kaget melihat ke kamera yang aku tunjukkan. “Jangan Pak…nanti gimana keluarga saya dikampung kalo lihat” sambil berkata wajahnya berubah agak pucat. Ehmm…siasatku berjalan mulus,



“ya udah kalau gitu, Bapak ga macem-macem, cukup kamu tidur terlentang gitu, Bapak Cuma mau mngelus2 memek kamu dan nyium payudara aja”,

“ah malu pak…saya belum pernah telanjang didepan orang lain”,

“kan Cuma sama saya aja, Bapak juga ga akan bilang sama siapa2 kok”

aku udah gak nahan juga, rudalku sudah mengacung dibalik CDku., aku tarik selimutnya, walau dengan teriakan jangann pak…namun Dewi tidak melawan, aku mulai mengelus-elus memeknya, dan kuciumi payudaranya yang gak terlalu besar itu

“ahhh…jangan pak..geliii, ahhh…” tanganku yang kanan meremas2 payudaranya yang kanan, sedangkan mulutku sudah mulai mengulum pentilnya yang berwarna agak kecoklatan, dan tangan kiriku mulai mengelus2 kemaluannya yang ternyata sudah ditumbuhi bulu halusm, kemarin aku intip tidak terlihat jelas beberapa helai rambutnya yg agak panjang

”Ahh…Ohhh…pakkk…jangannnnzz..” dewi mulai terangsang, tangannya yang tadinya berusaha menepis tangan kiriku, sekarang hanya memegangi tangan kiriku saja, tanpa berusaha menolak. Cukup lama aku beri rangsangan, sampai akhirnya mulai kumasukan jari tengahku kedalam kemaluannya perlahan, dia teriak

“Ahhhh….Pakkk…” sekarang aku lumat bibirnya juga yang mungil, dewi sedikit gelagepan…

”Oups.”, sekarang aku mulai tindih badannya, kulumat bibirnya, dan tangan kananku bermain disekitar kemaluannya.

“Ouh…pak…”, sekarang wajahku udah didepan kemaluannya, aku langsung jilat liang vaginanya “Pakkkk…katanaya tadi…, ahh…” dia kaget dan badannya bangun, dan tangannya menjmbak rambutku, aku tak perduli kuhisap dan kulumat bibir vaginanya , tak berapa lama

“pakkk…saya mau pipisssss…ahhh…ahhhh”, Dewi mengejang

“Ohhhh………”, “gimana enakkan?” kataku, sambil kubuka celanaku dan terlihatlah rudalku yg sudah mengacung, Dewi memejamkan matanya,

“Ihhh…Bapak mau ngapain?”,

“kalau kamu mau Bapak tidak sebarin tuh Photo, cepet hisap punya Bapak” ujarku.
Dia menggeleng2 kepala tanpa membuka matanya,

“Ya udah Bapak sebarin deh sekalian video barusan, kan tadi bpak rekam tuh” ujarku mengancam, akhirnya dia mengangguk tanpa membuka matanya,

“Ya udah kalau kamu gam au lihat, gpp buka aja mulut kamu”, akhirnya dewi membuka mulutnya tanpa membuka matanya. Aku mundur majukan rudalku di dalam mulutnya yg mungil,

sedapppp….walau awalnya Dewi seperti mau muntah, akhirnya Dewi terbiasa juga, dan setelah itu aku ambil posisi 69, aku lumat lagi Liang Vaginanya dengan rakus, dan biasanya dia akan berhenti kegiatannya mengulum Penisku, saat lidahku menyentuh liang vaginanya yang di dalam. Aku rasa pemanasannya udah cukup, Dewi pun sudah trangsang lagi, aku mulai perlahan menuntun rudalku ke depan kemaluannya, kali ini Dewi tidak menolak, mungkin karena sudah terangsang berat, kumasukkan perlahan, namun tetap saja dia teriak

“Ahhh…sakittt pak…”, walau sudah banyak juga carian yg keluar,

namun tetap saja aku agak kesusahan memasukkan penisku ke Vaginanya, akhirnya perlu beberapa saat Penisku bisa masuk juga semua kedalam liang Vaginanya dengan sedikit paksaan dan erangan Dewi, aku maju mundurkan perlahan

“Ahhh…ohhh…pakkk..zzz”, Dewi mendesis tidak jelas, aku mulai menaikkan ritme lebih cepat, dan Dewi memelukku erat2, sambil berucap tidak jelas…”AHhh…ohhh…Pakkk ohhh…”dan akhirnya dia teriak lagi

“PAkkk…Dewi pingin pipis lagi…akhhh..ohhh”
badannya mengejang dan sambil mengangkat badannya dia peluk badanku dengan kencang. Kali ini aku tidak kasih istirahat, langsung tetap aku maju mundurkan Penisku….

”udah pak…udah …ahhh” pintanya, aku tak perduli kuhisap payudaranya, kulumat bibirnya, dan tetap aku maju mundurkan lagi, beberapa saat nafsunya mulai bangkit lagi,

“teruss pakkk…ahhh…ohhh, teruss”,
aku naikkan ritmenya lagi, dengan lebih cepat, hingga akhirnya aku merasa sudah mulai akan keluar juga, namun sebelumnya dia mengejang lagi…”Ouwhhh…Ahhhhh”…aku pun serasa sudah mau keluar dan sudah diujungnya, dengan cepat aku cabut dan keluar di perutnya…”ahhh”, tenagaku habis, begitu juga Dewi yg kulihat hampir pingsan. Kucium dan kupeluk, darah keperawannya keluar membasahi sprei, dia menangis. “ Tenang…kamu ga akan hamil kok wi, Bapak jamin tidak ada yang tahu….”



Akhirnya dengan ancaman menyebarkan Video, aku bisa minta jatah ke dewi hampir setiap aku ingin dan aku sudah mulai berani mengeluarkan spermaku ke dalam Vagianya, stelah aku ajarkan dulu dia untuk minum pil KB., atau kadang aku yang menggunakan Kondom.
Share:

Bercinta Kembali Dengan Mantan Kekasih

Nama saya WR secara tidak sengaja saya bertemu dengan eks pacar saya sewaktu SMA dahulu karena teman dekat saya kenal dengannya. Suatu malam sepulang kita dari kerja, HS menelepon saya dan bertanya apakah saya bisa bertemu dengan dia untuk makan malam. Ah, mengajak saya untuk saya pergi makan malam, kita akhirnya pergi makan di sebuah restaurant di bilangan Sudirman.



Tempatnya cukup ramai dan kita duduk disatu sudut dari restaurant itu. Sambil makan kita minum wine, dan ini adalah salah besar karena saya gampang tipsy kalau minum white wine, lumayan juga kita minumnya. Setelah selesai makan, HS bertanya apa saya harus langsung pulang, saya bilang tidak! asalkan tidak terlalu malam. Waktu kita naik lift untuk turun, HS menekan tombol di salah satu floor dan kita keluar menuju salah satu kamar.
Rupanya HS sudah check-in lebih dahulu. Di kamar HS langsung mencium saya dan membuka baju saya, payudara saya diremas-remasnya dan ini membuat saya mengelinjang keenakkan. Dia terus mencium dan menjilat puting saya, dikulum dan dihisap-hisap oleh HS. Kemaluan saya sudah terasa basah dan kepala saya sepertinya setengah mengambang karena wine tadi. HS kemudian merebahkan saya di tempat tidur dan ia melepaskan baju dan celananya. CD saya dilepas juga bra saya, saya sudah telanjang bulat. HS bilang dia senang lihat kemaluan dan rambut kemaluan saya. Saya mempunyai rambut kemaluan yang tebal tapi sering saya rapihkan karena AA senang dengan bulu yang rapih. Kemaluan saya sudah semakin basah, dan HS mulai memainkan jarinya di kemaluan saya, klit saya dielus elusnya dan jarinya masuk ke dalam kemaluan saya. Gerakan jari HS saya sambut dengan menggoyangkan pinggul saya mengikuti irama jari HS. Cairan dari kemaluan saya sampai meluber ke paha dan kena ke sprei. Saya sudah sangat terangsang dan penis HS saya pegang, penis HS sangat kecil di bandingkan dengan penis-penis yang pernah saya rasakan. Tapi apa boleh buat, yang ada sekarang adalah penis HS. Saya berusaha membuat penis HS menjadi keras. Yang penting bisa keras, jadi bisa saya masukkan ke dalam kemaluan saya.
Saya terus mencium HS dan turun keputingnya, saya hisap dan mainkan lidah saya, banyak cowok yang merasa geli dan senang kalau dihisap putingnya, sama saja seperti kita para wanita. HS juga tidak terkecuali, dia menikmati hisapan saya dan penisnya menjadi keras. Perlahan-lahan saya mencium badan HS dan akhirnya sampai juga kepenisnya yang kecil itu, saya hisap dan masukkan semua ke dalam mulut saya. Seluruh penis HS masuk kedalam mulut saya dan mengulumnya sangat mudah bagi saya. HS mengerang dan kepalanya goyang kekiri dan kanan, sepertinya dia senang kalau penisnya saya hisap. AA paling senang kalau penisnya saya hisap, rata rata laki-laki yang tidur dengan saya senang dengan cara saya menghisap penis. AA selalu bilang kalau saya selalu kasih the best blow job. Memang AA sudah tidur dengan beberapa wanita dan beberapa wanita itu saya kenal. Cemburu sih sebetulnya kalau dengar atau tahu AA tidur bersama wanita lain. Rasanya mau marah saja, tapi kalau saya yang tidur dengan laki-laki lain sih lain lagi ceritanya.
HS kemudian menarik saya ke atas sampai badan saya berada di atasnya dan kemaluan saya pas di bibirnya, rupanya dia ingin menjilat kemaluan saya. Saya tekan kemaluan saya ke bibirnya dan saya gosok-gosokkan di atas mulutnya. HS mencoba mencari klit saya, tapi saya punya klit sangat kecil, ini menurut AA, jadi sama dong saya dan HS. Cukup lama HS menjilat kemaluan saya, setelah itu dia merebahkan saya dan naik ke atas badan saya, paha saya dibuka dan penisnya diarahkan ke kemaluan saya, basah sekali kemaluan saya dan saya sudah sangat horny. Kaki saya, saya angkat ke atas bahu HS, ini membuat kemaluan saya terbuka dengan lebar. HS mendorong penis kecilnya ke dalam kemaluan saya dalam satu gerakan, dorongannya sangat keras, kuat dan dalam dalam. Saya berusaha mengecilkan kemaluan saya tapi agak sulit, karena penisnya terlalu kecil dan kemaluan saya sudah dilewati oleh tiga anak dan beberapa penis yang besar. Salah satunya sekitar 13 inchi dengan diameter kira kira 7-8 centi. Tekanan dari penis HS cukup memberi gesekan ke klit saya yang membuat saya tambah terangsang dan basah, beberapa kali penis HS terlepas dari kemaluan saya, terlebih lebih kalau dia mengangkatnya telalu jauh, atau saya menurunkan pinggul saya terlalu dalam.
Satu hal yang saya tidak harapkan adalah keluar dengan penis yang sekecil ini. Penis yang besar saja saya tidak bisa keluar apalagi penis kecil segini saya rasa tidak lebih dari 5 centi. Ternyata gesekan HS membuat darah saya berputar lebih cepat, dan juga dampak dari wine menambah rangsangan ke klit saya, saya merasakan darah saya terpusat dikemaluan saya dan klit saya terasa membengkak, demikian juga kemaluan saya. Tidak lama kemudian saya keluar, pinggul saya dorong ke atas kuat-kuat, waktu tekanan bertambah saya mulai mengeluarkan erangan dan saya peluk HS kuat-kuat sambil bilang ke dia kalau saya akan keluar, tahu kalau saya mau keluar, HS bersemangat, penisnya ditekan keras-keras ke kemaluan saya dan air mata keluar dari sudut mata saya, biasanya kalau saya keluar dengan nikmat saya suka keluar air mata, jadi yang keluar bukan dari bawah saja tapi air mata saya juga menetes keluar. Yang aneh saya nggak pernah merasakan seprerti orang lain cerita kalau banyak sekali cairan keluar dari lubang kemaluan, lebih-lebih kalau laki-laki yang cerita pasti mereka berbohong, memangnya ini penis yang bisa mengeluarkan sperma.



Saya cium HS sambil merasakan gelombang orgasme saya, rasanya nikmat sekali dan sangat menyenangkan, benar-benar di luar dugaan saya. Saya mencoba membuat HS keluar, tapi tidak bisa, akhirnya HS mencabut penisnya dan memasukkan kedalam mulut saya. Kalau AA tahu pasti nanti dia minta saya hisap penisnya setelah masuk kekemaluan saya. Penis HS terus saya hisap dan hisap, ketika HS hampir keluar, dia cabut dan memasukkan kembali kekemaluan saya dan HS mengeluarkan spermanya ke dalam kemaluan saya. Anehnya saya tidak merasakan apa-apa. Biasanya terasa di dinding dalam kemaluan saya. Tapi kali ini tidak terasa apa-apa. Saya tanya apa HS sudah
keluar dan dia bilang sudah, memang kalau dia keluar hanya sedikit saja tapi kali ini katanya sih sangat nikmat, malahan yang terenak, saya hanya bisa bilang gombal. Setiap laki-laki yang tidur dengan saya selalu bilang kalau kemaluan saya yang terenak, padahal mereka bilang begitu ke setiap kemaluan yang dia singgahi.
HS kemudian tertidur di dada saya, penisnya mengecil dan lepas dari kemaluan saya. Waktu HS bangun, saya sih nggak bisa tidur sama sekali. HS berusaha untuk memulai kembali tapi sepertinya sih nggak mungkin. HS minta maaf kalau penisnya kecil dan spermanya sedikit. Saya hanya bilang nggak apa-apa. Waktu HS ke kamar mandi, kira-kira jam 9.45 malam saya telepon AA di rumah dan bilang kalau saya baru saja selesai dikerjain oleh HS dan rasanya nikmat, cuma penisnya kecil sebentar lagi saya pulang. Jam 10 malam saya sampai di rumah dan AA sudah menunggu saya pura-pura tidur di kamar, Saya belaga tidak tahu kalau dia cuma pura-pura, saya taruh kemaluan saya di mulutnya dan menekannya ke bibirnya seperti waktu sama HS di hotel. Kemaluan saya basah sekali dan pasti bau sperma dan keringat kita berdua, tapi setahu saya ini yang disukai oleh AA, AA pura pura terbangun dan mulai menjilat kemaluan saya, jarinya dimasukkan ke dalam kemaluan dan pantat saya, dengan mudah AA memasukkan jarinya kelubang pantat saya, karena dari tadi sudah basah karena kemaluan saya.
Saya suka kalau AA memasukkan jarinya kelubang pantat saya waktu dia tidur atau mainkan kemaluan saya. Rasanya nikmat sekali, seperti disetubuhi oleh dua orang. Penis AA kelihatannya sudah keras sekali dan menonjol dari dalam celana pendeknya. Saya keluarkan dan mengelus-elus penis AA, sambil menceritakan apa yang terjadi di hotel tadi. Ini membuat AA tambah buas dan benar-benar menjilat kemaluan saya. Penis AA saya hisap dan melakukan persis seperti apa yang saya lakukan ke HS. AA mengerang dan berusaha menekan penisnya lebih dalam lagi, tapi tidak mudah bagi saya karena penisnya lumayan besar, saya sepertinya masih harus belajar deep throat dulu nih. Setiap AA mengerang saya hisap penisnya lebih keras seperti apa yang saya lakukan ke HS, akhirnya saya pindahkan badan saya dan memasukkan penis AA ke dalam kemaluan saya. Sambil



menceritakan bagaimana HS tiduri saya. Cerita ini membuat AA lebih hot dan akhirnya AA bilang kalau dia mau keluar, kita akhirnya keluar bersamaan dan rasanya nikmat sekali, air mata saya juga keluar bersamaan dengan orgasme saya. Hampir setiap kali AA dan saya keluar bareng dan kita selalu menanyakan seenak apa orgasme kita saat itu. Kalau tidak enak kita bisa bilang dengan terus terang tanpa takut menyinggung perasaan partner kita. Inilah keterbukaan antara kita berdua jadi kita benar-benar bisa menikmati seks dengan penuh.
Share:

Friday, April 6, 2018

Bersetubuh Dengan Kakak Iparku Sendiri

Namaku Bimo, aku tinggal di sebuah desa yang cukup terpencil. Sejak SMA aku menggemari untuk membaca koleksi cerita hot selingkuh di internet. Sekarang aku sudah berumur 23 tahun. Hidupku sudah serba tercukupi, bisa dibilang aku sudah lumayan sukses. Hingga ada niat di benakku untuk mempekerjakan istri kakak sepupuku sendiri yang tak lain adalah kakak ipar sepupu.



Namanya Nia, umurnya sekitar 32 tahun, tubuhnya terlihat seksi dengan senyuman dari bibir manisnya yang membuatku lupa diri bahwa dia adalah istri kakak sepupuku. Dia tinggal bersama kakak sepupuku di desa sebelah. Rumahku dengannya cukup dekat yang membuatku sering bermain ke rumahnya dan begitu akrab dengan mereka. Suatu saat aku minta ijin terhadap kakak sepupuku untuk mempekerjakannya dan membantu dalam bisnis yang aku jalankan. Diapun mengijinkan istrinya untuk membantu pekerjaanku.

Singkat cerita setelah sebulan lamanya mbak Nia bekerja denganku akhrinya kami berdua semakin akrab. Kemana – mana selalu berdua, bahkan walaupun bukan dalam urusan pekerjaan. Maklum aku hanya seorang lajang, jadi selalu bebas untuk hangout kemana – mana. Hingga suatu saat kami berdua melewati batas.

Waktu itu di rumah sedang sepi, ayah dan ibuku sedang ke luar kota. Seperti biasa, jam 8 pagi mbak Nia datang ke rumahku untuk mengurus order barang yang akan datang. Selama bekerja kami juga saling bercanda hingga akhirnya kamipun saling curhat tentang masalah kehidupan. Kami merasa bebas karena dirumah sedang sepi dan hanya ada kami berdua.

Hingga akhrinya kami saling curhat masalah hubungan seks. Obrolan kami berdua semakin panas, tak kusangka tangan mbak Nia memelukku dari samping. Wajahnya begitu dekat denganku, nafasnya sangat terasa di depan wajahku. Mata kami berdua saling bertatapan, dan keheningan tercipta dengan sendirinya. Pikiranku sudah kacau, aku tidak sadar kalau dia adalah istri kakak sepupuku.

Tangan kanannya semakin erat memelukku, wajahnya semakin dekat dan nafasnya yang sudah tidak karuan. AKu perhatikan mbak Nia juga menginginkan hal yang sama denganku, tanpa basa basi aku langsung melumat bibirnya yang seksi. Benar saja, dia langsung membalas lumatanku dengan desahan kecilnya. “EMmhhhhhhh…” begitulah yang aku dengar, aku terus melumat bibirnya untuk memainkan gairahnya.

Tak kusadari tangan mbak Nia sudah meraba celana pendekku, dia mengelus kontolku dari luar. Aku semakin hilang kesadaran, tak peduli lagi dia istri kakak sepupuku, terus saja aku lumat bibirnya sambil meremas toketnya yang lumayan gede dari luar. Desahan mbak Nia semakin tidak karuan. “Sayanggghhh terusss… AHhhhhhh…” tanpa kusadari panggilan sayang itulah yang membuatku semakin lupa diri.

AKu mendorongnya dan melepaskannya dari pelukanku, aku berjalan ke depan untuk menutup dan mengunci pintu rumah yang dari tadi terbuka. Kemudian aku kembali lagi pada mbak Nia, kupegang tangannya dan menyeretnya ke kamarku. Kamipun semakin liar, sedikit demi sedikit aku membuka baju dan celananya. Sekarang mbak Nia hanya mengenakan celana dalam dan BH yang aku perkirakan ukuran 32 B.




Ternyata tangan mbak Nia juga menggerayangi tubuhku dan berusaha melepaskan seluruh pakaian yang aku kenakan. Sekarang tubuhku bugil penuh tanpa ada sehelai benangpun yang ada di tubuhku. Tanpa kusuruh lagi mbak Nia langsung memegang kontolku yang sudah menegang dari tadi.

Dia menurunkan kepalanya dan melumat kontolku habis – habisan. “Ahhh…. teruss mbak canttik…” akupun mendesah kenikmatan saat dia melumat kontolku. Rasanya sampai menggetarkan kepalaku karena geli yang aku rasa. Lidahnya sangat lihai memainkan kontolku dan buah zakarnya.

Aku sudah tidak tahan lagi, kutari tubuhnya dan kurebahkan di atas kasur ku. Lidahku langsung melahap memeknya yang halus tanpa bulu sedikitpun. Tak kusadari memek mbak Nia ternyata sudah basah dari tadi, aku terus saja melumatnya sambil menelan lendir yang keluar dari liang memeknya.

Tangankupun berusaha meremas payudaranya yang masih terhalang oleh BH. Merasa geli habis – habisan mbak Nia melepaskanku dan membuka tali BH nya serta melepaskan celana dalamnya yang sudah basah. Tanpa disuruh aku langsung melumat bibir manisnya, ternyata mbak Nia mendorongku di bawah. Aku mengerti, rupanya dia menginginkan diatasku yaitu WOT (Women On Top) dia langsung memegang kontolku dan mengarahkannya ke liang memeknya.

“AKu udah nggak tahan sayangg…” hangat terasa di permukaan kontolku. Mbak Nia menggenjotnya secara perlahan. Sungguh nikmat rasanya walaupun dia bukan perawan. “Ahh… ohhhh… eemmhhhh… ahhhh…” mbak Nia mendesah kenikmatan menikmati kontolku yang menyelusup di dalam iang vaginanya.

Akhirnya, “Ohhhhhh……” terasa memek mbak Nia mengeluarkan cairan hangat yang melumasi kontolku. Rupanya dia sudah orgasme dan tidak tahan lagi membendung nafsunya. Kontolku semakin licin di dalamnya, namun hangatnya yang aku rasakan sangat nikmat. Dia memelukku dari atas dengan erat, nafasnya terengah – engah. Aku membiarkannya sejenak sambil mengelus rambutnya yang terurai basah.

Setelah nafasn mulai normal kembali, akupun membalikkan tubuhnya dan sekarang dia berada tepat dibawahku. AKu buka lebar pahanya dan mengangkangkan tubuhnya. Kuselipkan kontolku dalam – dalam di liang memeknya. “Mmmppphhhhhhh…. Nikmattt… Ohhhh….” mbak Nia meracau tak kuat menahan nafsunya. Dia terus meracau seperti itu saat aku menggenjot kontolku di dalam memeknya.

“Lebih cepat lagi sayang… AHhh….Emmpphhhh…” desahannya semakin menggila, aku juga mempercepat genjotan kontolku. Beberapa menit kemudian akupun sudah tidak tahan lagi membendung cairan yang sudah ingin menggempur memek basah mbak Nia.



Akhirnya, “Ahhh… crrttt…. crreettt… crrrtttt….” kontolku mengeluarkan air mani yang begitu kental di dalam memek mbak Nia. Aku menghentikan genjotanku dan memeluk tubuh mbak Nia dengan erat. Sungguh nikmat yang aku rasakan tanpa kusadari bahwa dia adalah istri sepupuku sendiri. Bibirny kemudian mengcup keningku dan tangannya mengapus keringat yang mengalir di wajahku. ” Aku sayang kamu,..” bagitu bisiknya di telingaku. “Aku juga sayang kamu…” begitu balasku sambil mengecup keningnya.
Begitulah hubunganku dengan mbak Nia. Hubungan kami berdua tetap mesra sampai saat cerita sex perselingkuhan ini ditulis. Aku mengarang cerita dewasa ini sendiri sambil ditemani mbak Nia, sepupu yang sangat aku cintai.


Share:

Di Puasin Dengan Tetangga

Dalam kisah ini aku ingin menceritakan kisahku sendiri, dimana aku tidak mampu untuk aku pendam sendiri. Sebagai seorang wanita sudah sepantasnya di usiaku yang sudah menginjak 30 tahun sudah menikah atau setidaknya sudah dapat menikmati hubungan intim seperti dalam cerita sex, tapi hal itu belum pernah aku lakukan karena aku begitu pemalu dan juga begitu dingin pada setiap pria yang mencoba mendekati aku.


Aku memang merasa kurang percaya dengan bobot tubuhku, yang beratnya 55 kg sedangkan tinggiku berkisar 155 cm. Sebenarnya banyak yang bilang kalau tubuhku terlihat sintal dengan berat seperti itu, tapi aku merasa kegemukan dan merasa kurang percaya diri. Bahkan temanku bilang kalau aku memiliki wajah yang begitu cantik dia menyuruhku untuk membuang rasa kurang percaya diriku.

Hingga datang seorang tetangga baru, dia seorang duda dengan anaknya yang masih balita. Namanya Hendri Baskoro karena dia kelihatan masih muda akupun memanggilnya mas Hendri, akupun mendengar dari mama kalau usianya memang masih 37 tahun. Dan di tinggal mati istrinya serta memilih pindah untuk tidak berlarut-larut mengenang dan memilih untuk tinggal di tempat yang baru.

Hingga diapun membeli rumah yang sebelumnya memang di huni keluarga Hermanto tetangga lamaku, karena mamaku memang sebagai RT di komplek ini mas Hendripun sering bolak balik rumahku untuk mengurus kepindahannya hingga akhirnya kamipun saling mengenal. Ketika aku main ke rumahnya untuk mengantar berkas yang disuruh oleh mama akupun mengenal putri kecilnya yang begitu manis dan lucu.

Aira namanya umurnya masih 4 tahun tapi dia begitu menggemaskan, aku yang memang tidak memiliki adik ataupun keponakan yang masih kecil. Akhirnya sering main dengan Aira walaupun awalnya aku tidak menyangka sama sekali kalau akhirnya aku akan melakukan adegan seperti dalam cerita hot dengan papanya mas Hendri, padahal di antara kami tidak pernah terucap kata cinta sama sekali.

Hari itu kami baru datang dari jalan-jalan di sebuah pantai karena kami memang pergi bertiga, sampai di rumah mas Hendri akupun merasa kecapekan dan tertidur disana. Awalnya aku tertidur di sofa ruang tengahnya tapi ketika aku membuka mataku ternyata aku sudah berada di dalam kamarnya, aku kaget segera aku bangun dan hendak meninggalkan kamarnya mas Hendri.

Tiba-tiba dia datang ke dalam kamarnya “Hei sudah bangun…” Katanya padaku akupun menjawab “Iyaa… mas” Kataku singkat dan segera menuju pintu kamar, tapi kakiku kesandung kaki mas Hendri mungkin karena aku gugup belum pernah di dalam kamar seorang pria, berdua pula untungnya mas Hendri begitu sigap langsung memegang tubuhku hingga aku tidak terjatuh.

Namun saat itu juga mata kami saling beradu dan dengan jarak yang begitu dekat. Tanpa aku duga sebelumnya mas Hendri kemudian mencium bibirku yang langsung bergetar hebat kala itu, tapi mas Hendri mungkin tahu kalau aku tidak ada pengalaman sama seklai tentang hal itu karena itu dia perlahan mencium lalu melumat bibirku. Sedangkan aku seperti patung yang tidak mampu berkutik.

Sampai akhirnya akupun tidak sadar kalau mas Hendri sudah mengangkat tubuhku lalu mebaringkannya di atas tempat tidur. Dia berbisik padaku “Sayaang mau tidak kamu menjadi mama dari anakku…?” Sebagai wanita dewasa yang belum pernah mendapat perlakukan seperti ini dari seorang pria akupun menjadi tersipu malu tapi aku juga begitu senang mendengar kata-kata mas Hendri tadi.



Diapun kembali mendaratkan bibirnya pada bibirku sambil tangannya menyentuh bagian sensitifku “OOouuggghhh… eeeuuuummmccchhhh… aaagggghhh… aaagggghhh… aaagggghhh … aaaaagggghhhhh..” Kataku padahal baru bagian leher saja yang di sentuh mas Hendri dengan bibirnya tapi aku sudah tidak kuat menahannya apalagi kini bibir mas Hendri semakin kebawah.

Begitu sampai di depan buah dadaku dia perlahan mendaratkan bibirnya pada gundukan dadaku itu “Ooouuuwwwww…. aaagggghhh.. aaagggghhh… maaaasss… aaagggghh…” Mas Hnedri akhirnya melakukan inti dari permainan ini ia lepas bajuku dan aku hanya bisa melihatnya bahkan aku memang mengharapkan hal ini, karena nikmat yang kuarasakan baru kali ini aku tahu.

Perlahan namun pasti mas Hendri mengacungkan kontolnya pada memekku “Oouuwww… pelaaan maaas.. aaaku beluuum pernaaaah… aaagggghhh… aaaaagggghhh… aaaaggghh… aaaggghhhh…” Akhirnya akupun tidak dapat berkata apa-apa lagi yang ada hanya kenikmatan dan kenikmatan yang tiada tara, mas Hendri tersenyum kemudian dia kembali memelukku sambil terus menghentakan kontolnya.

Hingga tidak lama kemudian akupun mendengar dia mengerang keras bahkan sampai mendongakan kepalanya “OOouuugggggghhhh… uuugggghh… uuuggghhh… sayaaaaang… aaaaagggghh… aaaggggggghh… aaaggghhh…” Diapun mencium wajahku berulang kali dan akupun tahu kalau dia sudah mencapai klimaks sedangkan aku sendiri tidak tahu kapan mencapai puncak kenikmatan itu.
Karena dari tadi aku sudah merasakan kenikmatan yang begitu tidak dapat aku ungkap pada kata-kata. Mas Hendri memeluk tubuhku dan aku tidak malu lagi untuk melakukan hal yang sama padanya, sejak saat itu kami menjalin hubungan bahkan mas Hendri berencana segera menikahiku karena dia takut kalau sampai aku hamil. Karena kami sering melakukan hal itu.
Share:

Saturday, March 31, 2018

Lidya Mencintaiku Dan Aku Manfaatkan

Aku memang terlahir dari keluarga yg bisa dibilang cukup berada. Aku anak laki laki satu-satuya. Dan juga anak terakhir. Dua kakakku perempuan semuanya. Dan jarak umur antara kami cukup jauh juga. Antara lima dan enam tahun. Karena anak bungsu dan juga satu-satunya laki laki, jelas sekali kalo aku sangat dimanja. Apa saja yg aku inginkan, pasti dikabulkan. Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.



Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Aku suka kalo tidur sembari memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indira. Namun aku tak suka kalo dikeloni Bapak. Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat.

Padahal Bapak paling sayang padaku. Karena apapun yg aku ingin minta, selalu saja diberikan. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa. Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. A

ku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. Aku benci dgn suaminya. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. Memang tingkahku tak ubahnya seorang anak balita.

Tangisanku baru berhenti setelah Bapak berjanji akan membelikanku motor. Padahal aku sudaH punya mobil. Namun memang sudah lama aku ingin dibelikan motor. Hanya saja Bapak belum bisa membelikannya. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurku sudah 21 tahun.

Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yg cukup keren. Di kampus, sebenarnya ada seorang perempuan yg perhatiannya padaku begitu besar sekali. Namun aku sama sekali tak tertarik padanya. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Padahal banyak kawan-kawanku, terutama yg laki laki bilang kalo perempuan itu menaruh hati padaku.

Sebut saja namanya Lidya. Punya wajab cantik, kulit yg putih seperti kapas, badan yg ramping dan padat berisi serta dada yg membusung dgn ukuran cukup besar. Sebenarnya banyak laki laki yg menaruh hati dan mengharapkan cintanya. Namun Lidya malah menaruh hati padaku.

Sedangkan aku sendiri sama sekali tak peduli, tetap menganggapnya hanya kawan biasa saja. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Bahkan dia sering main ke rumahku, Bapak dan Ibu juga senang dan berharap Lidya bisa jadi kekasihku.

Begitu juga dgn Mbak Lisa, sangat cocok sekali dgn Lidya Namun aku tetap tak tertarik padanya. Apalagi sampai jatuh cinta. Anehnya, hampir semua kawan mengatakan kalo aku sudah pacaran dgn Lidya, Padahal aku merasa tak pernah pacaran dgnnya. Hubunganku dgn Lidya memang akrab sekali, meskipun tak bisa dikatakan berpacaran.

Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Perlu diketahui, aku memperoleh anjing itu dan Mas Herlambang, suaminya Mbak Indira. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herlambang.

Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku. Aku memang mudah sekali disogok. Apalagi oleh sesuatu yg aku sukai. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.

Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dgn Lidya. Namun dia tak sendiri. Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Aku tak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.



“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda.
“Iya, Tante. diberi sama Mas Herlambang”, sahutku bangga.
“Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi.
“Bobby”, sahutku tetap dgn nada bangga.

Tante Amanda meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dgn hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah.

Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Aku memang paling suka kalo dipuji.

Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar Tante Amanda sebelum pergi.
“Ke rumah..?”, tanyaku memastikan.
“Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi.
“Lidya ulang tahun. Namun nggak mau dirayakan. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu”, kata Tante Amanda Iangsung memberitahu.
“Kok Lidya nggak bilang sih..?”, aku mendengus sembari menatap Lidya yg jadi memerah wajahnya. Lidya hanya diam saja.
“Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan.
“Iya, Tante”, sahutku.

Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Lidya. Suasananya sepi-sepi saja. Tak terlihat ada pesta. Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Namun tak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Dan memang benar, ternyata Lidya berulang tahun malam ini. Dan hanya kami berempat saja yg merayakannya.

Perlu diketahui kalo Lidya adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. Namun Lidya tak manja dan bisa mandiri. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Tak ada yg istimewa. Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.

Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Namun aku tak peduli dgn paha yg indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bahkan aku tetap tak peduli meskipun Lidya menggeser duduknya hingga hampir merapat dgnku. Keharuman yg tersebar dari badannya tak membuatku bergeming.

Lidya mengambil tanganku dan menggenggamnya. Bahkan dia meremas-remas jari tanganku. Namun aku diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.

Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Aku menatapnya dgn tajam. Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.

“Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos.
“Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya.
“Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.

Entah kenapa Lidya tersenyum. Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yg tersingkap Cukup lebar. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. Namun sama sekali aku tak merasakan apa-apa.

Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Bahkan badanku dgn badan Lidya sudah hampir tak ada jarak lagi. Kembali Lidya mencium bibirku. Kali ini bukan hanya mengecup, namun dia melumat dan mengulumnya dgn penuhl gairah. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Lidya melepaskan pagutannya dan menatapku, Seakan tak percaya kalo aku sama sekali tak bisa apa-apa.

“Kenapa diam saja..?” tanya Lidya merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku.

Namun tak.., Lidya tak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yg begitu indah dan manis sekali. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.

Terasa padat dan kenyal dadanya. Seperti ada denyutan yg hangat. Namun aku tak tahu dan sama sekali tak merasakan apa-apa karena polos meskipun Lidya menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan Lidya berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Namun sama Sekali aku tak bisa apa-apa. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.

“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya.
“Ohh..”, Lidya mengeluh panjang.

Dia seakan baru benar-benar menyadari kalo aku bukan hanya tak pernah pacaran, namun masih sangat polos sekali. Lidya kembali mencium dan melumat bibirku. Namun sebelumnya dia memberitahu kalo aku harus membalasnya dgn cara-cara yg tak pantas untuk disebutkan. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa karena polos.



“Ke kamarku, yuk..”, bisik Lidya mengajak.
“Mau apa ke kamar?”, tanyaku tak mengerti.
“Sudah jangan banyak tanya. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa.
“Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.

Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Memang aku seperti anak kecil, menurut saja dibawa ke dalam kamar perempuan ini. Bahkan aku tak protes ketika Lidya mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yg tersisa tinggal sepotong celana dalam saja Sedikitpun aku tak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalo di rumah.

Lidya memandangi badanku dan kepala sampai ke kaki. Dia tersenyum-senyum. Namun aku yang polos tak tahu apa arti semuanya itu. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Lidya mulai menciumi wajah dan leherku. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.

“Lidya..”

Aku tersentak ketika Lidya melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yg tersisa melekat di badannya. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Untuk pertama kalinya, aku melihat sosok badan sempurna seorang perempuan dalam keadaan tanpa busana. Entah kenapa, tiba-tiba saja dadaku berdebar menggemuruh Dan ada suatu perasaan aneh yg tiba-tiba saja menyelinap di dalam hatiku.

Sesuatu yg sama sekali aku tak tahu apa namanya, Bahkan seumur hidup, belum pernah merasakannya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Kehangatan badannya begitu terasa sekali.

Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Lidya ikut berbaring di sampingku. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku. Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan sedikit berbulu.

Tergesa-gesa Lidya melepaskan penutup terakhir yg melekat di badannya. sehingga tak ada selembar benangpun yg masih melekat di sana. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap badan yg polos dan indah itu.

Begitu rapat sekali badannya ke badanku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. Lidya mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yg membusung padat dan kenyal.

Dia membisikkan sesuatu, namun aku tak mengerti dgn permintaannya. Sabar sekali dia menuntun jari-jari tanganku untuk meremas dan memainkan bagian atas dadanya yg berwarna coklat kemerahan. Tiba-tiba saja Lidya. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya.

Tentu saja aku jadi gelagapan karena tak bisa bernapas. Aku ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Lidya menjalar ke bagian bawah perutku.

“Okh..?!”.

Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yg tipis, dan..

“Lidya, apa yg kau lakukan..?” tanyaku tak mengerti, sembari mengangkat wajahku dari dadanya.

Lidya tak menjawab. Dia malah tersenyum. Sementara perasaan hatiku semakin tak menentu. Dan aku merasakan kalo bagian badanku yg vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Sedangkan Lidya malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dgn berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Namun aku hanya diam saja, tak tahu apa yg harus kulakukan.

Lidya kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yg sedikit berbulu dgn ciuman-ciumannya yg hangat dan penuh gairah membara. Memang Lidya begitu aktif sekali, berusaha merangsang gairahku dgn berbagai macam cara. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.

“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu.
“Aku.., Apa yg harus kulakukan?” tanyaku tak mengerti.
“Cium dan peluk aku..”, bisik Lidya.

Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Namun nampaknya Lidya masih belum puas. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Sementara bagian bawah badanku semakin menegang serta berdenyut.

Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dgn suara tertahan akibat hembusan napasnya yg memburu seperti lokomotif tua. Namun aku sama sekali tak mengerti dgn apa yg d ibisikkannya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa karena polos. Meski sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.

Sementara itu Lidya sudah menjepit pinggangku dgn sepasang pahanya yg putih mulus. Lidya berada tepat di atas badanku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk badannya dgn jelas sekali. Entah kenapa tiba-tiba sekujur badanku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yg lembab, hangat, dan agak basah.

Namun tiba-tiba saja Lidya memekik, dan menatap bagian penisku. Seakan-akan dia tak percaya dgn apa yg ada di depan matanya. Sedangkan aku sama sekali tak mengerti. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.

“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya.
“Ada apa, Lin?” tanyaku polos.

“Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yg berserakan di lantai. Sembari memandangiku yg masih terbaring dalam keaadaan polos, Lidya mengenakan lagi pakaiannya. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Namun aku yang polos tak tahu apa yg membuatnya kecewa.

“Ada apa, Lin?”, tanyaku tak mengerti perubahan sikapnya yg begitu tiba-tiba.
“Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.



Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Memandangi Lidya yg sudah rapi berpakaian. Aku memang tak mengerti dgn kekecewannya. Lidya memang pantas kecewa, karena alat kejantananku mendadak saja layu. Padahal tadi Lidya yang merangsang sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan

Share:

Wednesday, March 28, 2018

Gak Tahan Melihat Tubuh Bosku Yang Sangat Menawan

Sebuah kisah seks, cerita ngentot dewasa ML atau bercinta dengan bos atau atasan di ruang kerja sebuah kantor.
Bos wanita yang bernama Ibu Susan yang memiliki tubuh indah dan bersih. Berikut ini adalah kisah lengkapnya!




 Kehidupan itu ada pasang surutnya, ketika saya sedang jaya, saya mempunyai client yang lumayan banyak untuk ukuran AE pemula di sebuah advertising.
Dan dengan ketekunan saya, perusahaan tempat saya bekerja mengalami kemajuan pesat hingga mencapai Top 5 billing di semua stasiun TV. Dan kemudian bencana datang, Perusahaan tersebut bangkrut karena miss management.
Ditengah kesusahan datanglah tawaran dari Nancy, junior saya yang telah pindah ke Gokil Advertising, dan mengenalkan saya dengan Ibu Susan, pemilik perusahaan tersebut. Ibu Susan dipertengahan abad usianya, masih mempunyai tubuh yang terawat dengan baik, body-nya tidak kalah dengan gadis-gadis yang masih muda yang menjadi anak buahnya di Gokil Advertising.
Karena prestasi kerja saya yang baik, kami sering mengadakan meeting after hours, dan progress kerja saya yang baik, membuat kami cukup akrab..tapi pada suatu malam ada kejadian yang benar-benar mengubah hidup saya! Begini anak-anak ceritanya..
Suatu malam, ketika karyawan lain telah pulang, Saya tengah memaparkan pendekatan saya terhadap satu perusahaan rokok terkemuka, dan kemudian tiba-tiba Ibu Susan berkata,
“Waduh, kog punggungku gatal ya?”
Saya masih berusaha menahan diri untuk tidak terlalu cepat menolongnya, takut nanti dianggap kurang ajar!
Semakin lama gatalnya sepertinya semakin bertambah,
“Tolong Dik Uki, bisa garuki punggung Ibu?”
Saya mengangguk dan berusaha membuang pikiran kotor saya, yang ingin sekali rasanya mengetahui lebih dalam bentuk tubuh boss yang cantik dan keturunan bangsawan ini..
Saya garuk pelan-pelan, tapi lebih tepatnya hanya mengusap-usap punggungnya saja, takut kalau Ibu Susan kesakitan.
“Dik Uki, agak keras dikit, masih gatal lho Dik”, pinta Ibu Susan.
Dan saya agak sedikit memantapkan tangan saya dipungungnya.
“Dik Uki, masih belum terasa, sebentar saya buka dulu blazer saya.”
Dia langsung membuka blazernya, sehingga tinggalblouse-nya yang putih dan transparan. Waduh semakin tidak tahan nih saya, karena kulit tengkuknya yang mulus dengan sedikit rambut lembut yang tergerai di tengkuknya (Dia kalau ke kantor selalu rambutnya disanggul di atas), semakin menambah feminin, dan semakin membikin saya langsung terangsang.
Saya menggaruknya tetap tidak mau keras dan masih cenderung mengusap atau membelai punggungnya, karena saya menikmati kehalusan kulit seorang bangsawan yang berada dibalik bajunya yang tipis. Saya usap seluruh punggungnya dengan pelan, ke atas dan ke bawah, ke kiri dan ke kanan, terkadang tangan saya, saya telusupkan di bawah ketiaknya, untuk menggapai payudara yang di depan.
Dia menengadahkan kepalanya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sambil suaranya mendesah,
“Uuhh enak Dik Uki.. enaakk..uuhh..”
Mendengar desahannya yang merangsang, rudalku langsung tegak bak tugu Monas.
Sekujur tubuhku mulai menggigil dan seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara, karena nafsuku yang langsung menggebu.
Baru kali ini saya bisa menikmati tubuh seorang bangsawan yang bersih, terhormat dan sangat terjaga dari tangan laki-laki lain, selain suaminya.
Karena Dia duduk membelakangiku yang berdiri sambil memijit-mijit punggungnya, batang kemaluanku langsung kutempelkan di punggungnya yang lembut seperti sutera. Kugesek-gesekkan batang kemaluanku ke punggungnya dengan pelan. Dan Dia berkali-kali melenguh,
“Uughh, enachh Dik, enaak, terus Dik.”
Dia membimbing tanganku untuk mengusap dua gunung kembar yang kencang dan kenyal. Kuusap payudaranya dengan lembut, kucium tengkuknya dengan lembut, dan kugesekkan batang kemaluanku ke pungungnya dengan lembut.
Aku sangat tahu, kalau melayani tipe wanita seperti Dia ini harus dengan lembut dan dengan



menggunakan perasaan.
Kucium tengkuknya dengan lembut, Dia sekali lagi menengadahkan kepalanya ke atas, matanya sambil terpejam, dan bibirnya yang tipis terbuka sedikit, dan mulutnya hanya bergumam, “Emm.” Aku tahu itu artinya dia sangat menikmati.
Tanganku, kuusapkan dengan lembut di sekeliling payudaranya, dan kulingkari masing-masing payudaranya dengan kedua tanganku, sengaja aku tidak sentuhkan tanganku ke pentilnya, untuk memberikan sensasi yang sangat halus dan perlahan.
Beberapa kali tanganku mengitari sekeliling payudaranya, kemudian perlahan-lahan tanganku kutarik untuk mengusap pipinya. Kutengadahkan wajahnya, dan kucium keningnya dengat lembut sekali. Aku bisa rasakan kelembutan nafasnya di wajahku, bibirnya yang tipis masih mengeluarkan gumaman yang lembut,
Baca juga kumpulan cerita seks dewasa ngetotin janda binal cerita sek dewasa.
“Dik Uki.. emm.. eemm..”
Dengan perlahan aku membalikkan badan Dia ke arahku, dengan cara memutar kursinya, dan saya membimbing dia untuk berdiri dengan perlahan, kini aku dan Dia sudah berhadapan, sama-sama berdiri, dadaku menempel ke dadanya, dan aku bisa merasakan kekenyalan susunya, dan saya membayangkan betapa indahnya bukit kembarnya.
Tanganku kudekapkan ke pinggangnya, dan telapak tanganku kuusapkan ke pantatnya yang juga sangat indah dan kencang. Tangannya memegang pundakku dengan lembut, kepalanya sudah menengadah ke atas, dan tatapan matanya.. waduh, jernih dan indah menatap mataku tanpa berkedip. Kusentuh bibirnya dengan lembut, kuusapkan perlahan bibirku ke bibirnya. Dia memberikan reaksi dengan mengencangkan dekapannya ke pundakku dan dadanya ditempelkan lekat ke dadaku, tanganku kudekapkan semakin erat ke pantatnya dan agak kutarik ke atas pantatnya, sehingga kakinya agak diangkat ke atas. Waduh ciumannya sangat lembut, perlahan-lahan kuusapkan lidahku ke lidahnya, dia memberikan reaksi yang sama, menyapukan lidahnya ke seluruh mulutku. Tanganku mulai mengusap-usap punggungnya naik turun dengan lembut. Aku menikmati sekali kehalusan kulit punggungnya.
Setelah aku puas menciumi bibir, wajah dan pipinya, ciumanku perlahan-lahan kuarahkan ke lehernya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, matanya masih terpejam menikmati, nafasnya agak memburu, dan mulutnya masih bergumam,
“Mmm.. uhh..”
Ciumanku mulai bergeser ke bawah, ke belahan dadanya. Kancing blousenya yang di depan dengan mudah kubuka satu persatu, sehingga tersingkap sudah BH hitam yang menyangga dua buah payudaranya yang padat, bulat, kenyal, bersih dan ranum. Kuciumi lehernya dengan sangat lembut, ke pundaknya, bergesar turun ke sebelah atas payudara yang tidak ditutup BH. Dia semakin menengadahkan kepalanya, punggungnya juga semakin melengkung ke belakang, kedua tangannya memegang kepala saya dan sedikit meremas rambut saya, tandanya semakin menikmati gaya permainanku.
Kedua tanganku memegangi dibawah kedua ketiaknya, biar Dia tidak terjerembab ke belakang, tapi bibirku masih mengusap daerah leher dan di atas payudara.
Aku sengaja memperlama untuk menyentuh payudaranya, apalagi pentilnya.
“Diik..Ukii.. uugghh.. sstt”, sambil mulutnya berdesis kenikmatan.
Blousenya yang masih menempel di pundaknya perlahan-lahan kulepaskan, sehingga pemandangan kemulusan dan kemolekan tubuh Dia terpampang jelas di hadapanku, dan terkena sinar lampu down light kekuningan yang berada di langit-langit tepat di atas kami berdua, menambah romantisnya suasana malam itu yang tidak akan pernah kulupakan. Sekali lagi tanganku kugunakan meremas sebelah pinggir dari payudaranya, dan tampak bahwa payudaranya sudah mulai mengeras.
Tanganku mengusap punggungnya dengan perlahan sambil membuka tali BH yang ada di punggungnya. “Click” sekali jentik langsung terbuka pengait BH-nya. Dengan pelan kuturunkan tali BH yang ada di pundaknya, akhirnya BH-nya kulepas.
Woow, terlihat pemandangan indah sekali, dua gunung kembar yang kuning dan bersih dengan puncaknya yang kecil yang sudah berdiri tegak. Aku sudah sangat terangsang tapi aku tidak boleh gegabah. Kuusap payudaranya dari sebelah bawah dengan tangan kananku, tangan kiriku masih mendekap punggungnya untuk menjaga agar Dia tidak terjatuh, dan kucium payudaranya, berkeliling mengitari pentilnya, dan tangan kananku masih mengusap-usap sebelah luar payudara, tapi dengan gaya agak memeras. Kedua tangan Dia memegang erat pundakku tanda sudah semakin gemes, untuk



dicium pentilnya.
Karena aku sudah merasa waktunya tepat, maka dengan lembut kukulum pentilnya.
Dan reaksinya,
“Aaaughh, uuhh..ss.. uuhh”,
Dia melenguh-lenguh dan mendesis-desis keenakan, seakan-akan yang dinantikannya telah tiba.
Meskipun kondisinya sangat terangsang, tapi lenguhan itu tetap lembut dan terdengar lirih. Kukulum pentilnya, kugesek-gesek pentilnya dengan lidahku,
dan kugigit lembut pentilnya, tanganku tetap meremas-remas lembut payudaranya.
Setelah aku puas mempermainkan pentilnya kiri dan kanan bergantian, kulepaskan bibirku dari susunya, dan kugeserkan mulutku ke bawah ke seputar
perutnya yang datar dan mengeluarkan aroma parfum yang lembut dan semerbak.
Ketika mulutku terlepas dari susunya, Dia kelihatan menghela napas lega dan baru bisa bernafas dengan tenang. Aku menciumi perutnya dengan agak sedikit
jongkok. Kucium pusarnya, dan kujilati pusarnya dengan lidahku. Dia menggelinjang kegelian. Karena terlalu lama berdiri atau karena sudah sangat terangsang,
 Dia sudah tidak kuat berdiri dan dia bergeser ke belakang duduk di meja kerjanya. Aku berdiri dengan kedua lututku dan aku tetap jilati pusarnya dan perutnya.
Dia menggelinjang kegelian, dan mengusap-usap rambut kepalaku dengan tidak beraturan, terkadang meremas, menjambak dan mengusap rambutku. Sehingga rambutku sangat kacau.
Puas dengan permainan perut, Dia kurebahkan di meja kerjanya. Untungya meja kerja Dia cukup besar. Kupelorotkan rok bawahannya, sekaligus dengan CD-nya.
Sekarang tampak di hadapanku seorang putri yang kuning, bersih, dengan kaki dan betis yang aduhai indah, terbujur pasrah di hadapanku.
Kunikmati tubuh Dia sebentar, karena selama ini aku hanya bisa membayangkan keindahan tubuhnya, tanpa berharap untuk dapat memandangnya. Tapi ternyata malam ini apa yang kudapatkan jauh dari yang kubayangkan. Seorang wanita dengan tubuh montok dan kuning mulus, dengan kaki dan betis ramping. Dua buah dada yang tidak terlalu besar, tapi bulat, padat dan kencang, sehingga cocok dengan kesan payudara seorang putri. Bentuk lengan dan bahu yang padat bulat dan berisi.
Dia telentang di atas meja di hadapanku, aku masih berdiri. Aku mencium pipinya sekali lagi dengan lembut, kuusap payudaranya dengan lembut. Kedua tangan Dia merangkul leherku dengan erat. Kedua kakinya bergerak-gerak dengan halus pertanda sangat terangsang. Perlahan-lahan tanganku kugerakan dari susunya turun ke perutnya. Kuusap sebentar perutnya dan bergerak turun ke bawah mengusap pahanya. Paha yang selama ini hanya bisa kupandang. Aku usap pahanya naik turun dengan tetap mulut kami masih saling memagut.
Erangan-erangan kecil keluar dari mulut Dia,
“Ugh.. ugh.. emm.. emm..”
Tanganku bergerak dari sekitar pahanya terus mengusap sekitar bibir kemaluannya.
Dengan perlahan kedua kaki Dia mengembang, memberi kesempatan tanganku untuk mengelus kemaluannya. Tetapi kemaluannya belum kuelus,
hanya kedua selangkangan saja yang aku belai dengan kedua jari telunjuk dan jari manis bersama-sama. Kuelus selangkangannya naik turun,
dan Dia menambah kecepatan gerakan kakinya. Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya, sehingga kemaluannya juga ikut naik. Aku tahu ini pertanda agar
aku dapat segera mengelus kemaluannya. Kuusap pelan dan dengan jarak sentuhan yang kubuat serenggang mungkin antara bibir
kemaluannya dan telapak tanganku, membuat gelinjang Dia menaikkan kemaluannya untuk menyentuh tanganku semakin tinggi.
Kubelai rambut kemaluannya yang lembut, tipis dan tertata rapi. Setelah puas memainkan sekitar kemaluannya, dan liang kemaluan Dia sudah
semakin terbuka dan semakin basah. Kusentuh klitorisnya dengan sedikit ujung dari jari tengahku dengan lembut dan.. “Uuhhgh”, lenguhan Susan kenikmatan.
Baca juga cerita seks melayu janda penjaga warung.
Gerakan kakinya sudah semakin tidak teratur. Tiba-tiba tanganku dijepit dengan kedua pahanya.
“Diik Ukii.. aakkuu.. nggakk.. taahh..”
Kemudian tangannya menarik punggungku sebagai bertanda agar aku segera menaiki tubuhnya. Kutarik kedua kakinya ke arah pinggir meja, sehingga kedua
kakinya terjuntai, kemudian Dia membuka kedua selangkangannya dengan tidak sabar. Aku sempat memandangi kemaluannya, dan seakan liang kemaluannya merah
seperti bibir gadis yang memakai lipstik yang sedang merengek.
Kugesekkan batang kemaluanku pelan-pelan ke bibir kemaluannya, dan Dia mengerang lagi,
“Uugghh.. uughhg..”
Kumasukkan dengan pelan batang kemaluanku ke liang kemaluannya. Belum sampai habis masuk semua, kutarik kembali dan kumasukkan kembali. Dengan gesekan-gesekan
yang pelan tersebut membuat erangan Dia semakin tidak beraturan. Untuk melayani tipe seperti Dia ini, kugunakan gaya gesekan 5:1, artinya lima kali keluar masuk
setengah batang kemaluan, baru sekali masuk seluruh batang kemaluan. Dan pada saat masuk yang seluruh batang kemaluan, erangan
Dia semakin hebat. Dengan gaya lembut dan 5:1 ini kami bisa saling menikmati.
“Uuugghh.. acchh.. Diikk.. Ukii.. ucchh.. sstt.. uhh..”
Erangan erangan yang tidak beraturan tetapi artinya hanya satu yaitu Enak.
Sambil kugenjot pelan batang kemaluanku, kedua tanganku dengan leluasa meremas kedua susunya, yang bergerak-gerak naik turun tergantung sodokanku.
Kadang-kadang tanganku mengusap wajah dan pipinya, kadang-kadang mengusap perutnya.
Setelah cukup lama aku melakukan genjotan 5:1, tiba tiba kedua paha Ibu Susan diangkat dan dililitkan ke pinggangku. Kedua tangannya mendekap diriku, mulutnya
sedikit menganga dan mendesis..
“Diikk..Uuu..Ki.. saa..yaa saampaaii.. uuhhff.”
Kupegangi pinggangnya untuk menekan liang kemaluannya ke batang kemaluanku. Setelah Dia selesai mengejang dan nafasnya tersengal-sengal, aku mulai lagi dengan genjotan, tetap dengan gaya 5:1.
Dia melenguh, “Uuff.. uff.. uuff.. Dik Uki beluumm yaa. Ayo donk.. uff.. uff jangan ditahaan.. uuff.. ugh..”
“Sebentar Bu!” kataku.
“Dik.. uhff, ceepetan dikit.. Dik.. ughf... uhfgg... aa... ku mau uhgf uff uff... keeluar... laa... ggii...”
“Sebentar Bu, aku juga sudah.. mma.. uu.. saammpai..”
Tiba-tiba ada aliran listrik menjalar dari ubun-ubun turun ke arah kemaluanku dan semakin-lama semakin mengencang. Batang kemaluanku seakan balon yang ditiup
dan mau pecah.
“Aachghh.. accghh.. Buu.. Sussann.. aku mmau keluarr..”
Dia memegang erat tubuhku dan
“Crret.. crrett..” keluar semua cairan yang ada di seluruh tubuhku dan “Aaachh..”
Kami berdua terkulai lemas dengan badan penuh keringat dan nafas terengah-engah.
“Dik Uki, makasih ya Dik, kamu telah memberi saluran yang selama ini tersumbat.”



 Aku sangat puas malam itu, karena aku tidak dapat membayangkan, ternyata aku bisa menikmati tubuh seorang wanita terhormat, yang selama ini orang luar sangat menghormatinya, tapi ternyata malam ini dia begitu pasrah menyerahkan tubuhnya kepadaku.
Jam telah menujukkan pukul 22.00 ketika permainan kami usai, dan kami berdua segera masuk ke toilet untuk membersihkan dan merapikan badan kami masing-masing.
Dan sebelum pulang aku mendapat tugas baru dari Dia, yaitu membantu membersihkan cairan yang membasahi meja kerja Dia, dan membantu merapikannya. Sambil merapikan mejanya aku berbisik ke telinga Dia,
Baca juga kumpulan cerita panas dewasa ngentot Ibu mertua.
“Bu meja ini dirapikan ya.. karena besok malam mau dipakai lagi”,
Dia hanya tersenyum dan mencubit mesra lenganku.
Hal tersebut kuulangi setiap ada kesempatan, baik di kantor ataupun di hotel, tapi rahasia tersebut tidak terbongkar dan kami saling menjaga rahasia.
Dan kalau pagi hari, Dia kembali memerankan perannya sebagai atasan yang berwibawa, profesional, tetapi kalau malam, melenguh-lenguh dan menggelinjang-gelinjang di bawah selangkanganku.
Share:

Tuesday, March 27, 2018

Aku Di Ancam Dengan Teman Sekelasku Untuk Melayani Nya

Perkenalkan nama saya Mimi ini kisahku nyata waktu gw masih dibangku SMA, disuatu hari tepatnya hari selasa, waktu gw 
dikelas situasi membuat aku bingung seolah olah temen temen cowo berubah, apalagi si yoga dia sering berani ngeremas 
pantat gw saat ada kesempatan malah tak jarang dia senyum-senyum nakal kearah gw.



Puncaknya si aris temen sekelas yg pernah nembak gw tapi gw tolak berbisik sesuatu di telinga gw “mi gw pengen dong 
ngentotin lo kaya yoga…!!!” gila bagai kesambar petir rasa kaget gw karena ucapan aris itu ditambah lagi dia ngeluarin cd putih 
yg waktu itu gw pake saat ngentot sama yoga… si yoga bener-bener bangsat karena ga bisa ngejaga rahasia .
si Aris berbisik ke telingaku berkata dengan nada lembut da mendesah “gimana boleh ga??? Apa lo pengen sekolahan 
tau kalo lo bisa di pake???” akhirnya gw cuman bisa terdiam dengan ucapan aris itu… “ok lu maunya kapan???” saking 
bingung dan takut akhirnya gw balik nantang aris “tapi lo harus janji rahasia ini jangan ampe bocor…!!!” “ok tenang aja 
paling cuman lima orang yg dikasih tau si yoga, gw tunggu lo istirahat di toilet…!!!” setelah itu aris ninggalin gw sambil 
tersenyum penuh kemenangan… gila berati kalo kelima cowo itu nagih jatah yg sama gw harus ngelayanin lima orang cowo??? Tapi 
tak apalah toh gw juga nikmatin kok… begitu bisik gw dalam hati.

sebelumnya Aris sudah stand by di dalam toilet, setelah ada kesepakatan antara gw dan Aris maka dengan kode gw tinggal 
ngetuk pintu toilet yg tertutup dua kali setelah itu aris bakal ngebukain pintunya. Ternyata benar saja ga lama setelah gw 
ngetuk pintu toilet yg tertutup aris langsung ngebuka pintu dan narik gw kedalam ketoilet, lalu dia nyenderin tubuh gw ditembok 
setelah itu dengan brutal dia ngulum bibir gw dan tangannya ngeremas pantat sama toket gw, karena waktu istirhat yg singkat aris 
telihat buru-buru ngeluarin kontolnya dari celana abu-abu yag dia pake setelah itu dia nurunin cd gw dan ngangkatin rok abu-abu 
gw dia sesaat terdiam ngeliat hencet gw yg masih bersih karna belum ada bulu yg tumbuh setelah puas mandangin hencet gw lalu dia 
mulai ngegesekin kontolnya di hencet gw yg mulai basah akibat bergesekan dengan kontol aris.

Tapi dengan posisi berdiri dan gw yg masih make rok aris kesulitan masukin kontolnya di hencet gw,karena gw juga udah kepalang 
horni maka gw berinisiatip balik badan dan nunggingin pantat gw di depan aris ,tanpa perlu di komando lagi aris segera naikin rok 
gw keatas pantat dan dengan sangat hati-hati dia mulai neken kontolnya hingga ngebelah hencet gw dan perlahan nerobos masuk. Gw 
berusha nahan desahan saat kontol aris dengan mantap telah nancap dihencet gw setelah itu dia mulai maju mundurin pantatnya yg diikuti goyangan pantat gw.

Aris terlihat merem melek saat kontolnya dengan lancar keluar masuk di hencet gw, ternyata si aris lumayan kuat juga karena dia bisa 
bertahan lama walaupun gw ngegoyangin pantat dengan liar ,padahal cowo gw aja ga pernah bisa bertahan lama kalo gw udah goyangin pantat. 
Semakin lama hujaman kontol aris di hencet gw semakin cepat hingga ngeluarin bunyi yang indah… tangannyapun kini mulai aktif ngeremas toket 
gw,, karena situasi yg ga memungkinkan sekuat tenaga gw tahan supaya gw ga mendesah karena takut ketauan,tapi akhirnya gw ga bisa nahan jeritan 
kenikmatan gw saat tubuh gw dilanda orgasme yg sangat hebat hingga tubuh gw ngejang –ngejang setelah itu aris segera ngeluarin 
kontolnya dari hencet gw dan nundukin kepala gw kearah kontolnya, tentunya gw paham dengan maksud aris itu.



Maka dengan lincah lidah gw bermain di kepala kontol aris ,tapi tiba-tiba aris ngedorong pantatnya hingga kontolnya masuk di mulut gw lalu 
dia ngeluar masukin kontolnya di mulut gw dengan gerakan cepat seakan dia lagi ngentotin mulut gw dan tak lama setelah itu tubuh aris ngejang 
hebat diikuti semprotan spermanya di mulut gw yang terpaksa gw telen semua karena takut belepotan kebaju. “makasi ya mi.. hencet lo enak!!!” 
lalu diam-diam dia keluar dari toilet dan ningalin gw yg lagi ngebersihin sisa spermanya di mulut gw.
Share:

Saturday, March 24, 2018

Aku Bercinta Dengan Pembantuku Yang Bahenol

Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring.
Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi.
Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.


Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar.
Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari
istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

Lia ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal
tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi,
Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil
membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur,
aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun,
sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip,
Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras.
Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lia masih
meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas
untuk membuat Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai,
karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia.
Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan
kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah.
Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya,
dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku
memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.


Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama,
akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja,
sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke
arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup
mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak
begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia terdiam,
mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat
tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat menuntunnya
agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar
tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian,
kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin
mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong
bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam.
Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang
membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat
yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa
badannya bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya
berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku
perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa.
Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya.
Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya,
dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak
tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah
dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang
masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Secara otomatis tangannya meremas dan
mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya. Dan dengan menyibakkan
celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya
menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama

Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah,
hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku. Sementara secara bergantian
bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam,
dan daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku
sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar,
lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.


Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk.
Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan,
terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk. Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr.
Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr.
Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat
kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.

Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut.
Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda tak
lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku,
aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku rasakan
air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya,
dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.

Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan.
Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum. Sejak saat itu,
kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.



Lia ikut bersama kami hingga tahunan, sampai suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Ia dan aku saling melepas dengan
berat hati. Namun sekali waktu Lia datang kerumahku untuk khusus bertemu denganku, setelah sebelumnya menelponku untuk janjian.
Anak satu-satunyapun menurutnya adalah anakku, karena suaminya mandul. Tapi tidak ada yang pernah tahu..


Share: