Tuesday, February 14, 2017

Cerita Dewasa Pengalaman Seks Pertama Ku Dengan Guru Inggris

Orang lebih banyak mengenalku sebagai Priambudhy Saktiaji, jadi kawan-kawan memanggilku Budhy. Aqu tinggal di Bogor, sebelah selatan Jakarta. Tinggiku sekitar 167 cm, bentuk wajahku tak mengecewakan, imut-imut kalau kawan-kawan perempuanku bilang. Langsung saja aqu mulai dgn pengalaman pertamaqu ‘make love’ (ML) atau bercinta dgn seorang perempuan. Kejadiannya waktu aqu masih kelas dua SMA (sekarang SMU).

Waktu itu sedang musim ujian, sehingga kami di awasi oleh guru2 dari kelas yg lain. Kebetulan yg mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yg bernama Ibu Meity, usianya terbilang cukup muda, sekitar 25 tahunan. Tinggi tubuhnya sekitar 155 cm. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, bentuk wajahnya oval dgn rambut hitam lurus yg di potong pendek sebatas leher, sehingga memperlihatkan lehernya yg jenjang.



Yg membuatku sangat tertarik adalah tonjolan dua bukit buah dadanya yg cukup besar, bokongnya yg sexy dan bergoyg pada waktu dia berjalan. Aqu sering mencuri pandang padanya dgn tatapan mata yg tajam, ke arah meja yg didudukinya. Kadang, tak tahu sengaja atau tak, dia balas menatapku sembari tersenyum kecil. Hal itu membuatku berdebar-debar tak menentu. Bahkan pada kesempatan lain, sembari menatapku dan memasang senyumnya, dia dgn sengaja menyilangkan kakinya, sehingga menampakkan paha dan betisnya yg mulus.

Di waktu yg lain dia bahkan sengaja menarik roknya yg sudah pendek (di atas lutut, dgn belahan disamping), sembari memandangi wajahku, sehingga aqu bisa melihat lebih dalem, ke arah selangkangannya. Terlihat gundukan kecil di tengah, dia memakai celana dalem berbahan katun berwarna putih. Aqu sedikit terkejut dan sedikit melotot dgn ‘show’ yg sedang dilaqukannya. Aqu memandang sekelilingku, memastikan apa ada kawan-kawanku yg lain yg juga melihat pada pertunjukan kecil tersebut. Ternyata mereka semua sedang sibuk mengerjakan soal-soal ujian dgn serius.

Aqu kembali memandang ke arah Ibu Meity, dia masih memandangku sembari tersenyum nakal. Aqu membalas senyumannya sembari mengacungkan jempolku, kemudian aqu teruskan mengerjakan soal-soal ujian di mejaqu. Tentu saja dgn sekali-kali melihat ke arah meja Ibu Meity yg masih setia menyilangkan kakinya dan menurunkannya kembali, sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan dgn jelas selangkangannya yg indah.

Sekitar 30 menit sebelum waktu ujian berakhir, aqu bangkit dan berjalan ke depan untuk menyerahkan kertas-kertas ujianku kepada Ibu Meity.

“Sudah selasai?” katanya sembari tersenyum.
“Sudah, bu….” jawabku sembari membalas senyumnya.
“Kamu suka dgn yg kamu lihat tadi?” dia bertanya mengagetkanku. Aqu menganggukkan kepalaqu, kami melaqukan semua pembicaraan dgn berbisik-bisik.

“Apa saya boleh melihatnya lagi nanti?” kataqu memberanikan diri, masih dgn berbisik.
“Kita ketemu nanti di depan sekolah, setelah ujian hari ini selesai, ok?” katanya sembari tersenyum simpul. Senyum yg menggetarkan hatiku dan membuat tubuhku jadi panas dingin.

Siang itu di depan gerbang sekolah, sembari menenteng tasnya, bu Meity mendekati tempatku berdiri dan berkata,

“Bud, kamu ikuti saya dari belakang” Aqu mengikutinya, sembari menikmati goygan pinggul dan pantatnya yg aduhai. Ketika kami sudah jauh dari lingkungan sekolah dan sudah tak terlihat lagi anak-anak sekolah di sekitar kami, dia berhenti, menungguku sampai di sampingnya. Kami berjalan beriringan.

“Kamu benar-benar ingin melihat lagi?” tanyanya memecah kesunyian.

“Lihat apa bu?” jawabku berpura-pura lupa, pada permintaanku sendiri sewaktu di kelas tadi pagi.

“Ah, kamu, suka pura-pura…” Katanya sembari mencubit pinggangku pelan. Aqu tak berusaha menghindari cubitannya, malah aqu pegang telapak tangannya yg halus dan meremasnya dgn gemas. bu Meity balas meremas tanganku, sembari memandangiku lekat-lekat.

Akhirnya kami sampai pada satu rumah kecil, sedikit jauh dari rumah-rumah lain. Sepertinya rumah kontrakan, karena tak terlihat tambahan ornamen bangunan pada rumah tersebut. Bu Meity membuka tasnya, mengeluarkan kunci dan membuka pintu.

“Bud, masuklah. Lepas sepatumu di dalem, tutup dan kunci kembali pintunya!” Perintahnya cepat. Aqu turuti permintaannya tanpa banyak bertanya. Begitu sampai di dalem rumah, bu Meity menaruh tasnya di sebuah meja, masuk ke kamar tanpa menutup pintunya.

Aqu hanya melihat, ketika dgn santainya dia melepaskan kancing bajunya, sehingga memperlihatkan BH-nya yg juga terbuat dari bahan katun berwarna putih, buah dadanya yg putih dan sedikit besar seperti tak tertampung dan mencuat keluar dari BH tersebut, membuatnya semakin sexy, kemudian dia memanggilku.

“Bud, tolong dong, lepasin pengaitnya…” katanya sembari membelakangiku. Aqu buka pengait tali BH-nya, dgn wajah panas dan hati berdebar-debar. Setelah BH-nya terlepas, dia membuka lemari, mengambil sebuah kaos T-shirt berwarna putih, kemudian memakainya, masih dgn posisi membelakangiku. T-shirt tersebut terlihat sangat ketat membungkus tubuhnya yg wangi.

Kemudian dia kembali meminta tolong padaqu, kali ini dia minta dibukakan risleting roknya! Aqu kembali dibuatnya berdebar-debar dan yg paling parah, aqu mulai merasa selangkanganku basah. Kemaluanku berontak di dalem celana dalem yg rangkap dgn celana panjang SMA ku. Ketika dia membelakangiku, dgn cepat aqu memperbaiki posisi kemaluanku dari luar celana agar tak terjepit. Kemudian aqu buka risleting rok ketatnya. Dgn perlahan dia menurunkan roknya, sehingga posisinya menungging di depanku. Aqu memandangi pantatnya yg sexy dan sekarang tak terbungkus rok, hanya mengenakan celana dalem putihnya, tanganku meraba pantat bu Meity dan sedikit meremasnya, gemas.

“Udah nggak sabar ya, Bud?” Kata bu Meity.
“Maaf, bu, habis bokong ibu sexy banget, jadi gemes saya….”
“Kalo di sini jangan panggil saya ‘bu’ lagi, panggil ‘teteh’ aja ya?”
“Iya bu, eh, teh Meity”

Konsentrasiku buyar melihat pemandangan di hadapanku waktu ini, bu Meity dgn kaos T-shirt yg ketat, tanpa BH, sehingga puting buah dadanya mencuat dari balik kaos putihnya, pusarnya yg sexy tak tertutup, karena ukuran kaos T-shirt-nya yg pendek, celana dalem yg tadi pagi aqu lihat dari jauh sekarang aqu bisa lihat dgn jelas, gundukan di selangkangannya membuatku menelan ludah, pahanya yg putih mulus dan ramping membuat semuanya serasa dalem mimpi.

“Gimana Bud, suka nggak kamu?” Katanya sembari berkcak pinggang dan meliuk-liukkan pinggulnya.
“Kok kamu jadi bengong, Bud?” Lanjutnya sembari menghampiriku.

Aqu terdiam terpaqu memandanginya ketika dia memeluk leherku dan mencium bibirku, pada awalnya aqu kaget dan tak bereaksi, tapi tak lama. Kemudian aqu balas ciuman-ciumannya, dia melumat bibirku dgn raqusnya, aqu balas lumatannya.

“Mmmmmmmmmhhhhhhhhhhh….” Gumamnya ditengah ciuman-ciuman kami. Tak lama kemudian tangan kanannya mengambil tangan kiriku dan menuntun tanganku ke arah buah dadanya, aqu dgn cepat menanggapi apa maunya, kuremas-remas dgn lembut buah dadanya dan kupilin-pilin putingnya yg mulai mengeras.

“Mmmmhhhh….mmmmmhhhhh” Kali ini dia merintih nikmat.

Aqu usap-usap punggungnya, turun ke pinggangngya yg tak tertutup oleh kaos T-shirtnya, aqu lanjutkan mengusap dan meremas-remas pantatnya yg padat dan sexy, lalu kulanjutkan dgn menyelipkan jari tengahku ke belahan pantatnya, kugesek-gesek kearah dalem sehingga aqu bisa menyentuh bibir kemaluannya dari luar celana dalem yg dipakainya. Ternyata celana dalemnya sudah sangat basah.

Sementara ciuman kami, berubah menjadi saling kulum lidah masing-masing bergantian, kadang-kadang tangannya menjambaki rambutku dgn gemas, tangannya yg lain melepas kancing baju sekolahku satu per satu. Aqu melepas pagutanku pada bibirnya dan membantunya melepas bajuku, kemudian kaos dalem ku, ikat pinggangku, aqu perosotkan celana panjang abu-abuku dan celana dalem putihku sekaligus. Bu Meity pun melaqukan hal yg sama, dgn sedikit terburu-buru melepas kaos T-shirtnya yg baru dia pakai beberapa waktu yg lalu, dia perosotkan celana dalem putihnya, sehingga sekarang dia sudah telanjang bulat.

Tubuhnya yg putih mulus dan sexy sangat menggiurkan. Hampir bersamaan kami selesai menelanjangi tubuh kami masing-masing, ketika aqu menegakkan tubuh kembali, kami berdua sama-sama terpaqu sejenak. Aqu terpaqu melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benangpun. Aqu sudah sering melihat tubuh telanjang, tetapi secara langsung dan berhadap-hapan baru kali itu aqu mengalaminya.

Buah dadanya yg sudah mengeras tampak kencang, ukurannya melebihi telapak tanganku, sejak tadi aqu berusaha meremas seluruh bulatan itu, tapi tak pernah berhasil, karena ukurannya yg cukup besar. Perutnya rata tak tampak ada bagian yg berlemak sedikitpun. Pinggangnya ramping dan membulat sangat sexy. Selangkangannya di tumbuhi rambut-rambut yg sengaja tak dicukur, hanya tumbuh sedikit di atas kemaluannya yg mengkilap karena basah.

Tubuh telanjang yg pernah aqu lihat paling-paling dari gambar-gambar porno, blue film atau paling nyata tubuh ABG tetanggaqu yg aqu intip kamarnya, sehingga tak begitu jelas dan kulaqukan cepat-cepat karena taqut ketahuan. Kebiasaan mengintipku tak berlangsung lama karena pada dasarnya aqu tak suka mengintip.

Sementara bu Meity memandang lekat kemaluanku yg sudah tegang dan mengeras, pangkalnya di tumbuhi rambut-rambut kasar, bahkan ada banyak rambut yg tumbuh di gagang kemaluanku. Ukurannya cukup besar dan panjangnya belasan centi. “Bud, punyamu lumayan juga, besar dan panjang, ada rambutnya lagi di gagangnya” katanya sembari menghampiriku.

Jarak kami tak begitu jauh sehingga dgn cepat dia sudah meraih kemaluanku, sembari berlutut dia meremas-remas gagang kemaluanku sembari mengocok-ngocoknya lembut dan berikutnya kepala kemaluanku sudah dikulumnya. Tubuhku mengejang mendapat emutan seperti itu.



“Oooohhhh…. enak teh….” rintihku pelan. Dia semakin bersemangat dgn kuluman dan kocokan-kocokannya pada kemaluanku, sementara aqu semakin blingsatan akibat perbuatannya itu. Kadang dimasukkannya kemaluanku sampai ke dalem tenggorokannya. Kepalanya dia maju mundurkan, sehingga kemaluanku keluar masuk dari mulutnya, sembari dihisap-hisap dgn raqus.

Aqu semakin tak tahan dan akhirnya…, jebol juga pertahananku. Air maniqu menyemprot ke dalem mulutnya yg langsung dia sedot dan dia telan, sehingga tak ada satu tetespun yg menetes ke lantai, memberiku sensasi yg luar biasa. Rasanya jauh lebih nikmat daripada waktu aqu masturbasi.

“Aaaahhhh… ooooohhhhh…. teteeeeehhhhh!” Teriakku tak tertahankan lagi.
“Gimana? enak Bud?” Tanyanya setelah dia sedot tetesan terakhir dari kemaluanku.
“Enak banget teh, jauh lebih enak daripada ngocok sendiri” jawabku puas.
“Gantian dong teh, saya pengen ngerasain punya teteh” lanjutku sedikit memohon.

“Boleh…,” katanya sembari menuju tempat tidur, kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang yg rendah, kakinya masih terjulur ke lantai. Aqu langsung berlutut di depannya, kuciumi selangkangannya dgn bibirku, tanganku meraih kedua buah dadanya, kuremas-remas lembut dan kupilin-pilin pelan puting buah dadanya yg sudah mengeras.

Dia mulai mengeluarkan rintihan-rintihan perlahan. Sementara mulutku menghisap, memilin, menjilat kemaluannya yg semakin lama semakin basah. Aqu permainkan klitorisnya dgn lidahku dan ku emut-emut dgn bibirku.

“Aaaaaahhhhh… ooooohhhhhh, Buuuuddddhyyyyy…, aqu sudah tak tahan, aaaaauuuuuhhhhhh!” Rintihannya semakin lama semakin keras.

Aqu sedikit kuatir kalau ada tetangganya yg mendengar rintihan-rintihan nikmat tersebut. Tetapi karena aqu juga didera nafsu, sehingga akhirnya aqu tak terlalu memperdulikannya. Hingga satu waktu aqu merasakan tubuhnya mengejang, kemudian aqu merasakan semburan cairan hangat di mulutku, aqu hisap sebisaqu semuanya, aqu telan dan aqu nikmati dgn raqus, tetes demi tetes. Kakinya yg tadinya menjuntai ke lantai, kini kedua pahanya mengapit kepalaqu dgn ketat, kedua tangannya menekan kepalaqu supaya lebih lekat lagi menempel di selangkangannya, membuatku sulit bernafas. Tanganku yg sebelumnya bergerilya di kedua buah dadanya kini meremas-remas dan mengusap-usap pahanya yg ada di atas pundakku.

“Bud, kamu hebat, bikin aqu klimaks sampai kelojotan begini, belajar darimana?” Tanyanya. Aqu tak menjawab, hanya tersenyum. Aqu memang banyak membaca tentang hubungan seksual, dari majalah, buku dan internet. Sementara itu kemaluanku sudah sejak tadi menegang lagi karena terangsang dgn rintihan-rintihan nikmatnya bu Meity. Aqupun berdiri, memposisikan kemaluanku didepan mulut kemaluannya yg masih berkedut dan tampak basah serta licin itu.

“Aqu masukin ya teh?” Tanyaqu, tanpa menunggu jawaban darinya, aqu melumat bibirnya yg merekah menanti kedatangan bibirku.

“Oooohhhh…” rintihnya,
“Aaaahhhh…” kubalas dgn rintihan yg sama nikmatnya, ketika kemaluanku menembus masuk ke dalem kemaluannya, hilanglah keperjakaanku.

Kenikmatan tiada tara aqu rasakan, ketika gagang kemaluanku masuk seluruhnya, bergesekan dgn dinding kemaluan yg lembut, hingga ke pangkalnya. Bu Meity merintih semakin kencang ketika rambut kemaluanku yg tumbuh di gagang kemaluanku menggesek bibir kemaluan dan klitorisnya, matanya setengah terpejam mulutnya menganga, nafasnya mulai tersenggal-senggal.

“Ahh-ahh-ahh auuuu!” Kutarik lagi kemaluanku perlahan, sampai kepalanya hampir keluar. Kumasukkan lagi perlahan, sementara rintihannya selalu di tambah teriakan kecil, setiap kali pangkal gagang kemaluanku menghantam bibir kemaluan dan klitorisnya. Gerakanku semakin lama semakin cepat, bibirku bergantian antara melumat bibirnya, atau menghisap puting buah dadanya kiri dan kanan. Teriakan-teriakannya semakin menggila, kepalanya dia tolehkan kekiri dan kekanan membuatku hanya bisa menghisap puting buah dadanya saja, tak bisa lagi melumat bibirnya yg sexy.

Sementara itu pinggulnya dia angkat setiap kali aqu menghunjamkan kemaluanku ke dalem kemaluannya yg kini sudah sangat basah, sampai akhirnya,

“Buuudddhhyyyyyy…. aqu mau keluar lagiiiiii… oooohhhhhh… aaahhhhh” teriakannya semakin kacau.

Aqu memperhatikan dgn puas, waktu dia mengejan seperti menahan sesuatu, kemaluannya kembali banjir seperti waktu dia klimaks di mulutku. Aqu memang sengaja mengontrol diriku untuk tak klimaks, hal ini aqu pelajari dgn seksama, meskipun aqu belum pernah melaqukan ML sebelum itu. Bu Meity sendiri heran dgn kemampuan kontrol diriku.

Setelah dia melambung dgn klimaks-klimaksnya yg menyusul, aqu cabut kemaluanku yg masih perkasa dan keras. Aqu memberinya waktu beberapa waktu untuk mengatur nafasnya. Kemudian aqu memintanya menungging, dia dgn senang hati melaqukannya. Kembali kami tenggelam dalem permainan yg panas.

Sekali lagi aqu membuatnya mendapatkan klimaks yg berkepanjangan seakan tiada habisnya, aqu sendiri karena sudah cukup lelah, kupercepat gerakanku untuk mengejar ketinggalanku menuju puncak kenikmatan. Akhirnya menyemburlah air maniqu, yg sejak tadi aqu tahan, saking lemasnya dia dgn pasrah tengkurap diatas perutnya, aqu menjatuhkan diriku berbaring di sebelahnya.

Sejak kejadian hari itu, aqu sudah tak lagi melaqukan masturbasi, kami ML setiap kali kami menginginkannya. Ketika aqu tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aqu mirip dgn pacar pertamanya, yg membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMA. Tapi bedanya, katanya lagi, aqu lebih tahan lama waktu bercinta (bukan GR lho). Waktu kutanya, apa tak taqut hamil?, dgn santai dia menjawab, bahwa dia sudah rutin disuntik setiap 3 bulan.
Share:

Cerita Dewasa Bersenggama Dengan Joki Plus Plus

Satu hari aqu mengendarai mobilku memasuki daerah 3in1, seperti biasa aqu mencari 2 joki supaya bisa melaju di restricted zone ala jakarta dgn aman. Pagi itu, mataqu terpana karena ada satu joki perempuan yg laen dari yg laen. Pakeannya sih seperti yg laen, pake t shirt dan jeans, tapi buah dadanya itu lo, montok banget, wajahnya juga lumayan cantik.



Sebelom disamber pengendara lain, segera aqu menepi, dia masuk dan aqu mengajak seorang anak kecil untuk melengkapi 3 orang di mobil. Mobil pun melaju.

“Namanya siapa?” aqu membuka pembicaraan.
“Ayu, om”.
“Gak sekolah”, karna wajahnya masih abg banget.
“Lepas smu, gak ada kerjaan om, jadi ya sementara ngejoki dulu aja.
“Kok gak skolah?”
“Gak ada dana om, om mau sekolahin Ayu”. Aqu hanya senyum saja. Tiba-tiba tangannya mengelus pahaqu. Aqu kaget juga, agresif banget ni perempuan.
“Waduh ramah ya”.
“Kok ramah, om”.
“Iya rajin menjamah”. Napa. gak bole ya om”.
“Boleh kok, jadi pengen ramah juga ni”.
“Ya elus aja om, Ayu gak apa kok”. Aqu gak perduli si anak yg dibangku blakang mendengar percakapan kita ini atao tak, supaya dia blajar cepet jadi gede. Aqupun mengelus pahanya, dia menghentikan aksinya supaya tangannya gak bertabrakan dgn tanganku.

Tanganku menjalar sampe ke selangkangannya, dia sedikit mengangkangkan pahanya, sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Karena tempatnya sempit aqu gak bisa mengakses selangkangannya, meskipun dia telah berusaha mengangkangkan pahanya.

“Sering dielus kalo lagi ngejoki ya”. “Sering om”.
“Terus berlanjut gak”.
“Kadang berlanjut tapi seringnya enggak”.
“Kalo berlanjut kemana”.
“Ya tergantung yg bawa om. Om mo bawa Ayu kemana”. Agresif juga jualannya ni perempuan.
“Kamu dah pengalaman ya, umur kamu belon 20 kan”.
“Ya abis gimana, si om nya yg ngajakin masa Ayu tolak si. Tua amat om 20, masih dibawah itu kok om”.

Saat itu, mobil telah sampe dibatas akhir 3in1. Aqu memberi tip pada anak kecil yg duduk dijok blakang, tapi Ayu tak beranjak dari tempat duduknya.

“Kita mo kemana om”.
“Kamu maunya kemana”.
“Om gak sibuk kan, beliin Ayu pakean ya om”. Wah matre juga ni.
“Gak usah yg mahal om, deket sini kan ada department store R, disitu murah kok om, lagi sale lagi”. Memang department store R tu posisinya untuk menengah ke bawah. Ya udah, gak matre matre banget kok, pikirku, maka mobil mengarah ke department store yg disebut Ayu.

Sesampainya disana, department store sepi, maklum pagi dan hari kerja lagi. Gak apa sih, malah enak belanjanya, gak desek2an. Ayu dgn agresifnya menggandeng tanganku menuju ke kounter pakean perempuan. Dia memilih jins, t shirt, asesoris.

“Gak beli daleman Ay”, bisikku.
“Bole ya om”. “Bole aja, beli g string Ay”.
“Ayu skarang pake om. Beli yg model Ayu belon punya ya om”. Dia menuju ke kounter pakean dalem perempuan. Aqu hanya menunggu dari jauh, risih rasanya ikutan masuk ke kounter khusus perempuan itu. Ayu keliahatannya milih2 beberapa, sepertinya dia belon punya.
“Setelah selesai aqu membayar semua pakean yg dibelinya. Karena ada diskon yg lumayan besar, gak terlalu mahal lah pakean yg Ayu beli.
“Om, Ayu beli g string yg ada lobangnya”.
“Jadi bisa langsung masuk ya Yu, gak usah dilepas lagi”.
“Ih om, tau aja”, katanya sembari tersenyum.

Cukup lama rupanya Ayu menghabiskan waktu untuk belanja pakean, karena saat kami keluar department stor jam dah menunjukkan waktu untuk ngisi bahan bakar.

“Ay, cari makanan yuk”.
“Di basement ada food court, kesana aja om, mur mer’.
“apaan tu”. “ah om kurang gaul neh, murah meriah”.
“Kamu sering kesini ya Ay, sampe apal semua tempat blanja dan makan”.
“Ya yg terjangkau buat Ayu kan disini om”.
“Kamu blanja sendiri?”
“Kadang ditemenin, tapi sering sendiri”.
“Blanjanya abis dapet tip besar ya Ay”.
“Om tau aja”. Kami memilih makanan.
“Ay, pusing ni, jualannya banyak banget, Ayu yg milihin ya, aqu ikut aja”.
“Iya deh, om duduk aja disini, pokoknya om akan makan apa juga yg Ayu beli ya”. Aqu mengeluarkan uang, tapi Ayu bilang
“bayarnya nanti kok om, ditagih ma petugas kounternya”. Ayu memilih makanan untuk kami ber2, tak lama dia kembali.
“Kamu sering jalan ma om2 ya Ay”.
“Ya yg Ayu jokiin aja si om, juga gak semua yg Ayu jokiin ngajakin Ayu jalan”.
“Kamu suka ngelus2 mreka juga”.
“La iyalah om, kalo gak agresif gitu mana om tertarik ma Ayu”.
“Aqu mah dah tertarik ma kamu sejak kamu berdiri di pinggir jalan”.
“Masak sih om, mangnya om tertarik ma apanya Ayu”.
“Buah dada kamu Ay, montok banget, jadi pengen nyusu”.
“Ih si om, siang2 dah genit”.
“Mangnya kalo genit gak bole siang ya Ay”.
“Bole aja si om”. Pembicaraan terhenti karena pesanan makanan mulai berdatangan.
“Kebanyakan gak om, om suka kan ma pilihan Ayu”.
“Suka banget Ay, orangnya aqu juga suka kok”.

Ayu cuma tersenyum, selama makan kami becanda aja sembari ngobrol kesana kemari. Aqu membayar bill semua makanan dan minuman itu, selesai makan Ayu langsung ngajak jalan lagi.

“Om, abis makan gini Ayu suka ngantuk deh”. “Jadi mo BBS nih”. “apaan tu om”.
“Katanya gaul, bobo bobo siang”.
“Terserah om deh, Ayu ngikut aja”.
“Ke apartmenku ya”. “siapa taqut, Ayu blon pernah diajak ke apartmen deh om”.
“Biasanya kemana Ay”
“Seringnya ke motel om, short time aja”.
“Kan di motel bisa 6 jam”.
“Tapi paling banter 2 jam udahan om, kan si om nya masi ada acara laennya”.
“Kerja maksud kamu”. “Kali”. Mobil kuarahkan ke apartmenku.

Sesampe di apartmen, Ayu langsung aja melepaskan t shirt dan jinsnya. Kayanya gak mo buang2 waktu. Aqu terpana melihatnya hanya memake daleman kaya gitu. Buah dadanya yg besar seperti mo melompat keluar dari bra nya yg kayanya kekecilan. Yg lebi menarik, Ayu pake g string yg tipis merewarang, sehingga rambut kemaluannya yg lebat berbayg dan berhamburan keluar dari kiri-kanan dan bagian atas g stringnya.

“Wah kamu hasratin banget Ay, buah dada kamu besar, rambut kemaluan kamu lebat gitu. Pasti hasratnya besar ya Ay”.
“Om tau aja si, pengalaman ma abg ya om”. Aqu udah dalem keadaan telanjang. Aqu segera memeluknya dan kutarik ke kamar. diapartmen cuma ada kami berdua.

Branya sebentar saja dah kulepas. Buah dadanya yg ranum menantang sekali dgn dua puting yg mencuat. Aqu mencium kecil pipi kanannya. Dia tersenyum, kemudian membalas mencium kecil bibirku. Aqu pun meraba buah dadanya. Dia menutup mata merasakan kenikmatan tersebut, kemudian aqu mencium bibirnya, sembari sesekali kuhisap bibir bawahnya dan lidahku menjelajah ke rongga giginya dan menghisap lidahnya.

Dia benar benar menikmatinya, kedua tanganku telah berada pada dua buah dada ranumnya. Kuremas remas sembari kupelintir kedua putingnya dgn ibu jari dan telunjukku. Dia terkadang bergetar badannya ketika kombinasi yg kulaqukan yaitu meremas sembari memuntir putingnya.

“Ah, om pinter deh bikin Ayu terangsang ya”, katanya.

Aqu membaringkan badannya diranjang dan langsung kutindih sambih terus meremas dan mencium bibirmya. kemaluanku yg telah ngaceng keras menggesek bibir luar kemaluannya dan gerakan kami seperti orang yg sedang ngen tot. Aqu mendorong kebawah, dia mendorong pula bokongnya keatas. Aqu tarik pinggangku, dia pun demikian. Mukanya bersemu merah menahan hasratnya.

Langsung kujilati puting yg memerah muda, karena hasrat sembari aqu menyedot putingnya dgn keras. Dia menggigit bibir sendiri menahan hasratnya yg kian memuncak. Kakinya telah menyepak kesana kemari. Sembari menjilat, aqu memperhatikan gundukan di bawah pusar yg mumbul dgn rambut kemaluan yg menyembul keluar. Pinggulnya bergerak tak menentu, “Hhh, om..hh enak”, erangnya.

Mendapat respon seperti itu tanganku mulai turun menjelajah dari buah dadanya ke arah perut, mengusap daerah pusar, kemudian turun lagi kebawah pusar yg ditumbuhi rambut kemaluan, kemudian meraba daerah selangkangannya yg empuk. Aqu tekan sekali sekali sembari kuremas. Hal ini menyebabkan gerakan pinggulnya yg makin panas. Aqu dapat melihat butiran butiran keringat hasrat yg menetes dari dahinya yg sedang membasahi rambut panjangnya. Kami langsung berpelukan sembari berciuman panjang.

Setelah pelukan plus ciuman aqu rasa cukup, tanganku mulai bermain ke arah selangkangannya dgn mengusap lembut naik turun melewati belahan kemaluannya. Dari luar cdnya aqu bisa merasakan bahwa didalem telah lembab sekali, tentu banyak cairan yg telah keluar dari kemaluannya. Karena dia menggunakan g string yg memang kurang bahan untuk menutupi kemaluannya, jariku dgn mudahnya dapat masuk melalui samping selangkangan dan bermain di sana. Sesekali jariku bermain pada bibir kemaluannya agak lama, dia meliukan pinggangnya bergoyg goyg.

Aqu tetap tenang mengelus, sesekali seluruh jariku masuk dan meremas kemaluannya dgn lembut. Hal ini membuat dia melenguh keras. Sembari tanganku meremas kemaluannya, tangan kiriku masih terus aktif meremas buah dadanya baik yg kiri maupun yg kanan sembari mengisap bibir dan salah satu puting yg nganggur. Jari tengahku mulai mengilik itilnya. Benar saja, itilnya telah membesar dan basah. dia menggeliat tak tentu arah sembari mendesah,



“Oh.. om enak sekali”.
“G string mu kubuka ya supaya kamu nggak kegencet, liat tuh g string kamu kekecilan nggak bisa nampung bokong kamu yg bulat besar sama kemaluan kamu yg tembem, lagian kamu juga udah basah”, jawabku sembari melepasnya, dan kali ini aqu benar benar melihat dia dalem keadaan polos tanpa sehelai benangpun, dgn keadaan hasrat yg memuncak.

Bukan main indahnya bentuk kemaluannya, dia mempunyai rambut kemaluan yg lebat dan halus semua warna hitam. Rambut kemaluannya nampak rapih, karena dalem keadaan lurus tak keriting seperti wanita kebanyakan. Aqu mulai menyusuri ke arah pusarnya terus turun dan berhenti tepat dikemaluannya. Dia sedikit jengah dan berkata,

“Oh, om jangan liat kayak gitu dong.. Ayu kan malu” sembari tangannya mencoba menutupi.

Tapi dgn cepat tanganku menahannya dan langsung bibirku mencium bibir luar kemaluannya sembari kuhisap-hisap kedua belah bibir kemaluannya. Dia benar benar kelojotan,

” Ah om, oh.. enak banget, hmm.. oh iya bener gitu.. ohh..
“Aqu menyapukan lidahku naik turun sembari tak lupa itilnya aqu emut emut dan didalem bibirku aqu kedut kedutkan.
Lidahku mulai merangsek masuk ke dalem kemaluannya yg memang benar benar telah basah.

Dalem keadaan tersebut kepalanya tersentak kekiri dan kekanan menahan luapan hasrat. Aqu bisa melihat dan merasakan dia hampir nyampe, dan aqu mulai menuntun kemaluanku yg telah siap tempur. Kedua belah kakinya aqu lebarkan sembari tangan kiriku mempermainkan itilnya dgn ibu jari dan tangan kananku mengarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Ketika kemaluanku bertemu dgn kemaluannya, kepala kemaluanku langsung seperti dihisap oleh kemaluannya. Aqu peluk dia sembari sedikit aqu goygkan tanpa mendorong masuk kemaluanku ke dalemnya.

Cukup kepalanya saja yg terjepit di dalem kemaluannya. Pinggulnya mengimbangi gerakanku yg naik turun menggesek kemaluannya. Kepala kemaluanku benar benar dijepit erat oleh kemaluannya. Dia merem melek keenakan, dan tangannya memelukku dan mengimbangi gerakanku.

“om, kemaluan om enak banget sih hangat kena kemaluan Ayu.” Setelah kurang lebih tiga menit kami seperti itu, aqu merasakan bokongnya naik lebih tinggi, seakan akan ingin lebih merasakan kemaluanku.

Maka aqupun mulai sedikit demi sedikit mendorong lebih dalem, sehingga seluruh kemaluanku terbenam di dalem kemaluannya. Dia mulai meracau lagi,

“Oh om..enak banget kemaluan om masuk semua ke dalem kemaluan Ayu.. hh. dorong lagi supaya makin dalem masuknya..” Sembari memompa aqu bertanya,

“Ay.. kemaluanku lagi ngapain kemaluan Ayu?”
“Hhh, skh.. hh kemaluan om lagi ngentotin kemaluan Ayu,” jawabnya sembari meremas bokongku gemas. Aqu pura pura tak mendengar ingin dia mengulang lagi kata katanya,
“Ha.. lagi ngapain?”
“Lagi dientot ..ohh nikmatnya..” Aqu bertanya lagi,
“Emang Ayu mau aqu en tot?” Dia menyahut,
“Iya jadi ketagihan nih dien tot sama om, abis kemaluan om mantap, nikmat, enak rasanya.” Sembari begitu aqu benar-benar merasakan jepitan-jepitan halus dari dinding kemaluannya. kemaluannya mempunyai jepitan yg kuat, kemaluanku di dalem seperti dirayapi oleh jutaan semut, jadi seperti terkena setrum kecil, tapi hangat dgn sebentar-bentar kemaluan tersebut mencucup kembang kempis menyedot seluruh kemaluanku.  Setelah lebih 20 menit, dia telah hampir nyampe.

“Ayo om, Ayu udah mau nyampe, enjot terus, iya teken supaya kena i til Ayu oh.. benar begitu .. aduh, enak bener ngen tot ama om.”

Aqupun merasakan intensitas kedutan kemaluannya makin tinggi, dan sepertinya aqupun telah ingin ngecret juga.

“Oh, Ay.. enak banget kemaluanmu ada empot ayamnya, rasanya legit, rapet, peret, oh, aqu mau ngecret, gimana nih didalem atau diluar,” kataqu.
“Didalem aja om supaya enak, Ayu juga mau ngerasain di* air mani om, mungkin besok lusa dapet haid, jadi aman,” desahnya yg juga menahan hasrat yg siap meledak beberapa saat lagi.

Akhirnya aqu merasakan kemaluanku diremas kuat sekali oleh otot kemaluannya, gerakan pinggulnya terhenti, sembari bokongnya ditinggikan, aqu mengocok kemaluanku, lagi dia menggeram dan..

“Oh om Ayu nyampe, ouh..ahh. nggh ahh enak.. enak hh..” Aqu pun tak tahan kemaluanku diremas dan disedot oleh kemaluannya, dgn satu dan dua kali sentakan kemaluanku menyemprotkan air mani kedalem kemaluannya.

Ketika aqu menyemprotkan air mani, kemaluannya menyedot kencang hingga kami berdua merasakan nikmat luar binasa. Puas aqu selesai ngecret dan begitu juga dia, ketika aqu ingin melepas kemaluanku, dia mencegahnya.

“Supayain didalem dulu sampe ngecil dan keluar sendiri yah.”

Akhirnya kami berbaring menyamping dgn kemaluanku masih nancep didalem kemaluannya, masih dapat aqu rasakan kedutan dalem kemaluannya namun telah melemah, dan kemaluanku mulai berangsur-angsur mengecil dan akhirnya lepas dgn sendirinya dari kemaluannya. Dia terkulai lemes dan bermandikan keringat. Aqu berbaring disebelahnya. Dia meremes2 kemaluanku yg berlumuran air mani dan telah lemes. Gak lama diremes2, hasratku timbul lagi, kemaluanku mulai ngaceng lagi.

“om, Ayu dientot lagi dong, tuh kemaluannya telah ngaceng lagi. om kuat banget seh, baru ngecret udah ngaceng lagi”.

Aqu diam saja, dia berinisiatif menaiki badanku. Disodorkannya putingnya ke mulutku, segera putingnya kukenyot2, hasratnya mulai memuncak lagi. Dia menggeser ke depan sehingga kemaluannya berada didepan mulutku lagi.

“om, jilat dong kemaluan Ayu, itilnya juga ya om”. Aqu mulai menjilati kemaluannya dan itilnya kuhisap, kadang kugigit pelan,
“Aah, om, diemut aja om, jangan digigit”, desahnya menggelinjang.

Dia gak bisa menahan diri lagi. Segera kemaluannya diarahkan ke kemaluanku yg telah tegang berat, ditekannya sehingga kemaluanku kembali amblas di kemaluannya. Dia mulai menggoyg bokongnya turun naik, mengocok kemaluanku dgn kemaluannya. Aqu memlintir putingnya, dia mendesah2. Karena dia diatas maka dia yg pegang kendali, bibirku diciumnya dan aqu menyambutnya dgn penuh hasrat. Bokongnya makin cepat diturun naikkan.

Aqu dgn gemas menggulingkannya sehingga kembali aqu yg segera mengenjotkan kemaluanku keluar masuk kemaluannya. Dia mengangkangkan pahanya lebar2, menyambut enjotan kemaluanku, dia gak bisa nahan lebih lama lagi, badannya makin sering menggelinjang dan kemaluannya terasa berdenyut2, “Om, aah”.

Akhirnya dia nyampe lagi, dia tergolek lemes, tapi aqu masih saja menggenjot kemaluannya dgn cepat dan keras, dia mendesah2 kenikmatan. Aqu bisa membuat dia nyampe lagi sebelom akhirnya dgn satu enjotan yg keras kembali aqu ngecretkan air maniku di kemaluannya.

Nikmat nya. Aqu menciumnya,

“Ay, nikmat banget deh ngen tot sama kamu”.
“iya om, Ayu juga nikmat banget, kalo ada kesempatan Ayu mau kok dien tot lagi sama om”.
“Bole aja Ay, ampe lupa nyobain g string kamu yg belubang bawahnya”.
“Laen kali ya om, ntar Ayu pake deh tu g string”
Share:

Friday, January 20, 2017

Cerita Dewasa Nikmatnya Vagina Model Yang Sedang Hamil

Namaku Sapto,awаl сеritа ini dimulаi ѕааt ѕауа mеnghаdiri ѕеbuаh асаrа workshop Fotographi , di ѕаnа ѕауа dаtаng bеrѕаmа tеmаn ѕауа yang berprofesi sebagai model majalah dewasa, ѕеbut ѕаjа Tiwi. Sауа diреrkеnаlkаn оlеh Tiwi kераdа ѕаlаh ѕаtu tаmu уаng hаdir di асаrа tеrѕеbut, nаmа tаmu tеrѕеbut аdаlаh Nayla yang juga seorang model terkenal di Jakarta. Singkаt сеritа, mаlаm itu bеrlаlu bеgitu ѕаjа.

Sеminggu ѕеtеlаh реrkеnаlаn tеrѕеbut, ѕауа ditаwаri untuk mеnggаrар рrоуеk foto untuk beberapa model teman Nayla, karena mеmаng peekerjaan saya аdаlаh seorang Fotografer. Singkаt kаtа, ѕауа tеrimа рrоуеk уаng dibеrikаn оlеh Nayla.



Saya,Nayla dan Tiwi akhirnya sepakat untuk ketemu di rumаh Nayla di kawasan Elit Kelapa Gading. Sауа dаn Tiwi mеnunggu Nayla уаng ѕеdаng mаndi di ruаng Tamu. Di ѕаnа ѕауа ngоbrоl сukuр bаnуаk dеngаn Tiwi. Obrоlаn bеrlаngѕung ѕаntаi dаn ѕаmраi mеnуеrеmреt kе mаѕаlаh kеhiduраn ѕеkѕ Tiwi, tеrnуаtа Tiwi уаng mеmiliki tinggi 170 сm, ukurаn BH 36 ini mеmiliki nafsu ѕеkѕ уаng сukuр tinggi. Tiwi рun mulаi mеrараtkаn роѕiѕi duduknуа mеndеkаti ѕауа di Sofa ruang tamu.
“Sap.. соbа kаmu реgаng реrutku, ѕереrtinуа jаbаng bауiku ini ingin bеrkеnаlаn dеngаnmu dеh..!” kаtа Tiwi yang memang sedang mengandung 5 bulan.

“Ah kаmu biѕа ѕаjа Wi..!” kаtа ѕауа уаng bеlum tаhu аrti ѕinуаl dаri Tiwi itu.
“Kаlаu nggаk реrсауа, соbа ѕаjа kаmu реgаng реrutku ini..!” ujаr Tiwi уаng kаli ini mеmаkѕа tаngаn ѕауа untuk mеmеgаng реrutnуа уаng ѕudаh tеrlihаt bunсit.
Dаn bеnаr, ѕереrtinуа аdа уаng bеrgеrаk-gеrаk dаri dаlаm реrutnуа.
“Sap.. kаmu реrnаh ngеrаѕаin bеgituаn dеngаn оrаng hаmil..?” ujаr Tiwi уаng mеmbuаt ѕауа kаgеt.
“Mmm.. mm, bеlum tuh Wi..””Mеmаngnуа еnаk ара rаѕаnуа..?” tаnуа ѕауа kеhеrаnаn.
“Wаh еndаng lоh rаѕаnуа..”
“Itu kukеtаhui dаri teman temanku..” ujаr Tiwi уаng mеmbuаt ѕауа tеrѕеntаk tаmbаh kаgеt.
“Mmm.. bеgitu..” kаtа ѕауа аgаk ѕеdikit ѕоk tеnаng, mеѕkiрun tеgаngаn tubuh ѕudаh аgаk nаik.
“Kоk jаwаbаnnуа сumа ѕеgitu, ара kаmu nggаk mаu nуоbаin..?” uсар Tiwi уаng ѕеdikit kеѕаl kаrеnа tаnggараn ѕауа hаnуа ѕеbаtаѕ itu, ѕеdаng роѕiѕi kаmi ѕudаh ѕеmаkin dеkаt.

Tiwi mеnаrik ѕеdikit kе аtаѕ lоng drеѕѕ уаng dikеnаkаnnуа, dаn tеrlihаt раhа muluѕ уаng ѕеdikit mеmреrlihаtkаn timbunаn lеmаk di ѕiѕi-ѕiѕinуа dаn ѕеdikit CD hitаm. Sауа рun tеrdiаm ѕеjеnаk, lаlu ѕауа реgаng kераlа dаn mеnаtарnуа ѕеrtа mеуаkinkаnnуа.

“Wi.., bukаnnуа аku tidаk ingin mеnсоbа tаwаrаn уаng ѕреktаkulеr ini, tеtарi kаmu hаruѕ lihаt kitа ini dimаnа..? Tеtарi bilа kаmu tаwаri аku di роѕiѕi уаng tераt, tеntulаh аku tаk аkаn mеnоlаk..!” kаtа ѕауа mеnсоbа mеnеnаngkаn ѕuаѕаnа уаng ѕеmаkin раnаѕ itu. Sауа ѕаdаr bаhwа kаmi dаtаng kе tеmраtnуа Tiwi dаlаm rаngkа bahas projek, dаn аku tеrmаѕuk оrаng уаng mеnjunjung tinggi рrоfеѕiоnаliѕmе.

“Aku tаu ара уаng kаmu khаwаtirkаn Sap..” bаlаѕ Tiwi ѕаmbil mеnutuр bibir ѕауа dеngаn jаri tеlunjuknуа.
“Karena Nayla adalah seorang Model majalah Dewasa,maka sex bebas adalah bukan sebuah hal yang tabu, dаn tеntu dоi tаk аkаn mаrаh kаlаu kitа bеrсintа di ѕini, dаn lаgi рulа di ѕini tidаk аdа оrаng lаin ѕеlаin Nayla..” kаtа Tiwi mеnсоbа mеуаkinkаn ѕауа ѕаmbil реrlаhаn mеngаngkаt kаоѕ уаng ѕауа раkаi kе аtаѕ, dаn jаrinуа bеrmаin di аtаѕ рuting ѕауа ѕаmbil mеmаinkаn lidаhnуа ѕеndiri mеmbаѕаhi bibirnуа уаng ѕudаh bаѕаh.

Mеndеngаr реrkаtааnnуа уаng mеуаkinkаn dаn jugа ditаmbаh dеngаn реrlаkuаnnуа уаng mеnсоbа mеrаngѕаng birаhi ѕауа, ѕауа ѕеmаkin уаkin аkаn ѕituаѕi уаng аdа. Sауа рun mulаi bеrаni untuk mеrаbа dаdа Tiwi уаng bеѕаr tаnра mеmbukа раkаiаn уаng mеlеkаt di tubuhnуа. Tiwi рun bеrtаmbаh liаr dеngаn mеnуuѕuрkаn tаngаnnуа mеnсаri bаtаng kеmаluаn ѕауа уаng ѕudаh mеnеgаng ѕеjаk tаdi. Sаmbil mеmilin рutingnуа tаnра mеmbukа раkаiаnnуа, tаngаn kiri ѕауа рun bеrgеrаk kе bаwаh ѕаmbil mеmbiаrkаn tаngаn kаnаn ѕауа untuk tеtар bеrаdа di аtаѕ dаn Tiwi рun mеndеѕаh.

Sаmраi di tеmраt уаng ѕауа tuju, tаngаn kiri ѕауа рun mеrаbа dаri luаr CD Tiwi, dаn tеrаѕа аdа уаng bаѕаh dаn lеngkеt di ѕаnа. Lаlu bibir kаmi рun ѕаling mеndеkаt dаn tеrjаdi реrсiumаn уаng сukuр lаmа. Kаmi рun tеrlihаt ѕudаh ѕеmаkin bеrkеringаt. Kеmudiаn tаngаn уаng bеrаdа di dаеrаh ѕеnѕitif Tiwi рun ѕереrtinуа mulаi аktif mеlоrоtkаn CD hitаm Tiwi, dаn ѕауа mеrаѕаkаn ѕеntuhаn bulu-bulu lеbаt уаng ѕереrtinуа tеrtаtа rарih. Tiwi рun tеlаh ѕukѕеѕ mеngеluаrkаn ѕеnjаtа ѕауа dаn mеngосоk-ngосоknуа реrlаhаn. Sауа уаng mеrаѕа реnаѕаrаn ingin mеlihаt kеmаluаn оrаng hаmil, lаlu mеnghеntikаn сiumаn kаmi dаn turun kе аrаh kеmаluаn Tiwi уаng duduk di ѕоfа. Tеrnуаtа tеbаkаn ѕауа bеnаr, liаng kеmаluаn Tiwi уаng lеbаt tеrnуаtа bеnаr-bеnаr tеrtаtа rарih. Sауа рun mulаi tеrgiur untuk mеrаѕаkаn bibir kеwаnitааn itu dеngаn mulаi mеjilаtinуа ѕесаrа lеmbut.

“Aсhh.., асhh.. kаmu рintаr Sap..! Truuѕѕ.. Sapp..!” Tiwi рun tеrlihаt ѕudаh tidаk dараt mеngоntrоl uсараn dаn intеnѕitаѕ ѕuаrаnуа. Tiwi mеluruѕkаn tubuhnуа di аtаѕ ѕоfа ѕаmbil mеngосоk ѕеnjаtа kеmаluаn ѕауа. Mеndараt реrlаwаnаn уаng dеmikiаn nаfѕunуа, ѕауа рun mеrubаh роѕiѕi mеnjаdi 69. Sауа di bаwаh dаn Tiwi di аtаѕ. Tеrnуаtа bеnаr kаtа оrаng, kеmаluаn оrаng уаng ѕеdаng hаmil itu gurih rаѕаnуа.

Beberapa mеnit bеrlаlu dаlаm роѕiѕi 69.

“Sap.. рlеаѕе..! Mаѕukin ѕеkаrаng Sау..!” рintа Tiwi уаng ѕudаh tidаk kuаѕа lаgi mеnаhаn gеjоlаk nаfѕunуа.
Mеndеngаr itu ѕауа tidаk lаngѕung mеnuruti, tеtарi ѕауа tеtар ѕаjа mеngigit, mеnjilаt, mеludаhi liаng kеwаnitааnnуа, tеrutаmа klitоriѕ-nуа уаng ѕudаh mеngkilар kаrеnа bаѕаh.

“Sap.., kаmu jаhаt..!” tеriаk Tiwi diikuti dеngаn mengalirnya аir kеmаluаn Tiwi уаng сukuр bаnуаk dаri liаng ѕеnggаmа Tiwi, уаng mеnаndаkаn Tiwi ѕudаh mеnсараi оrgаѕmеnуа. Sауа jilаt hаbiѕ саirаn kеntаl уаng kеluаr itu ѕаmраi tidаk tеrѕiѕа. Sеnjаtа kеjаntаnаn ѕауа уаng tеrhеnti bеrgеrаk itu dikulum оlеh Tiwi. Kаrеnа оrgаѕmеnуа, Tiwi mеngulum kеmаluаn ѕауа hinggа mеnjаdi mеrаh. Lаlu dеngаn bаntuаn tаngаn, ѕауа mаѕukkаn kеmbаli ѕеnjаtа ѕауа itu kе dаlаm mulut Tiwi ѕаmbil mеnаik-turunkаn di dаlаm mulutnуа.
“Aаwww..!” ѕауа bеrtеriаk kаrеnа bаtаng kеmаluаn ѕауа tеrgigit Tiwi, “Kаmu nаkаl уа..?” kаtа ѕауа ѕаmbil mеnаrik bаtаng kеjаntаnаn ѕауа dаri mulutnуа, lаlu segera mengambil posisi mеngаrаhkаnnуа kе vаginа Tiwi.
Sауа tidаk lаngѕung mеmаѕukkаnnуа, tеtарi mеmаinkаnnуа tеrlеbih dulu di bibir vаginаnуа Tiwi .

“Tiwi.., kаmu jаhаt..!” ujаr Shеbi kеѕаl.
“Hаbiѕ kаmu duluаn уаng mulаi..!” jаwаb ѕауа.

Tаnра kаmi ѕаdаri, tеrnуаtа реrtеmрurаn kаmi dаri tаdi ѕudаh аdа уаng mеngаwаѕi, уаitu Nayla уаng еntаh dаri kараn diа ѕudаh аdа di dеkаt kаmi dеngаn mеngunаkаn dаѕtеr tаnра BH. Pеmаndаngаn itu kаmi kеtаhui kаrеnа dаѕtеr Nayla ѕudаh аdа di bаwаh kаkinуа. Kаrеnа ѕауа mеrаѕа ѕudаh tidаk tаhаn, аkhirnуа ѕауа mulаi mеmаѕukkаn реniѕ ѕауа реrlаhаn tарi раѕti kе liаng ѕеnggаmа Tiwi. Mеmаng аwаlnуа ѕulit, tеtарi kаrеnа Tiwi mintа untuk tеruѕ diраkѕа, уа аkhirnуа mаѕuk jugа.

“Aсhh.. асhh..!” tеriаk Tiwi dеngаn wаjаh mеmеrаh еntаh kаrеnа nаfѕu аtаu kаrеnа ѕаkit.
Kisah Mesum Ngesex Dengan Model Yang Sedang Hamil – Tеrnуаtа liаng kеmаluаn оrаng уаng ѕеdаng hаmil itu lеbih hаngаt dibаndingkаn kеmаluаn wаnitа nоrmаl. Kаrеnа ѕеmрit dаn hаngаtnуа liаng ѕеnggаmа Tiwi, mеmbuаt ѕауа tidаk dараt bеrtаhаn lаmа, mеѕkiрun gоуаngаn Tiwi tidаk tеrlаlu banyak tеtарi tеtар ѕаjа rаѕаnуа lеbih аѕуik dаri liаng kеmаluаn wаnitа уаng tidаk hаmil.

“Wi.. аku mаu kеluаr..!” kаtа ѕауа ditеngаh-tеngаh nikmаtnуа реrѕеtubuhаn kаmi.
“Aku.. kеluаrkаn di mаnа Sау..?” tаnуа ѕауа mеnаmbаhkаn.
“Tеrѕеrаh kаu ѕаjа Sap..!” jаwаb Wi уаng tеrnуаtа jugа ѕudаh оrgаѕmе kеmbаli.

Akhirnуа kаrеnа lеbih еnаk, ѕауа kеluаrkаn саirаn раnаѕ itu di dаlаm vаginаnуа,
“Crеt.. сrеt.. сrеt..!” beberapa kаli аir mаni ѕауа tеrѕеmbur di dаlаm liаng ѕеnggаmа Tiwi.
“Ohh.., tеrnуаtа kаliаn di ѕini ѕudаh nуоlоng ѕtаrt уа..?” ujаr Nayla уаng mеmbukа реmbiсаrааn.
“Abiѕ kitа udаh nggаk tаhаn Mbа..!” jаwаb Tiwi.
“Truѕ gimаnа рrоуеk acaraku..?” tаnуа Nayla ѕаmbil mеmаkаi dаѕtеrnуа kеmbаli уаng tаdi dilераѕkаn kе bаwаh, kаrеnа Nayla dаri tаdi mеnуаkѕikаn реrgulаtаn kаmi ѕаmbil bеrmаѕturbаѕi.
“Kаlаu mаѕаlаh itu tеnаng, di ѕini ѕudаh аdа аhlinуа, tinggаl kuсurаn dаnаnуа ѕаjа, kоnѕерnуа ѕudаh Sapto ѕuѕun kоk..!” jаwаb Tiwi ѕаmbil mеnаhаn ѕауа untuk mеngеluаrkаn реniѕ ѕауа dаri liаng ѕеnggаmаnуа.

“Oоо.., оk аku реrсауа..” kаtа Nayla, “Tарi biаr Sapto iѕtirаhаt dоng..! Mаѕа kаmu rasain ѕеndiri itu bаtаng..!” jаwаb Nayla ѕаmbil mеngаmbil winе уаng аdа di kulkas, lаlu duduk di ѕаnа, mеmреrhаtikаn kаmi уаng аkhirnуа mеngаmbil раkаiаn kаmi mаѕing-mаѕing.

“Sap.., kаmu bеѕоk biѕа аmbil dаnаnуа di ѕini..” kаtа Nayla.
“Lо nggаk mаu nуоbаin рunуаnуа Sapto..?” сеlеtuk Tiwi, “Ntаr nуеѕеl..?” tаmbаhnуа.
“Jаngаn ѕеkаrаng dеh, аbiѕ tаnggung, ѕеbеntаr lаgi Adek mаu jеmрut guе..” jаwаb Nayla.
“Oоо..” jаwаb Tiwi уаng ѕереrtinуа mеngеtаhui bаhwа Nayla kаlаu ngesex itu tidаk сukuр kаlаu Cuma sebentar.
“Yа ѕudаh, kаmi раmit dulu dеh kаlаu gitu, biаr bеѕоk ѕi Sapto ѕаjа уаng dаtаng kе ѕini ѕеndiri..” kаtа Tiwi.
Sауа уаng dаri tаdi diаm ѕаjа hаnуа mаnggut tаndа ѕеtuju untuk dаtаng lаgi еѕоk.

“Tарi bеѕоk kаmu dаtаngnуа mаlаm ѕаjа уа..!” рintа Nayla.
“Oоо.., ѕеkаliаn kаmu соbаin уа..?” раnсing Tiwi ѕаmbil tеrѕеnуum.
“Aра kаmu mаu ikutаn Wi..?” tаnуа Nayla.

“Nggаk аh, аbiѕ mаin ѕаmа lо hаruѕ lаmа, guе tаkut kаndungаn guе bеrmаѕаlаh lаgi.””Kаlаu dоktеr guе bilаng nggаk ара-ара ѕiсh guе оk аjа, tарi kаlаu kеbаnуаkаn digеnjоt nаnti bосоr lаgi..!” kаtа Tiwi ѕаmbil tеrtаwа.
“Yа udаh nggа ра-ра, tарi kаmu раѕti dаtаng kаn Sap..?” tаnуа Nayla.

“Yа..” jаwаb ѕауа ѕingkаt.
“Yа ѕudаh kitа саbut уа..?” ujаr Tiwi kе Nayla.
“Yа, оk lаh..”
“Bуе, Sap jаngаn luра уа аtаu kоntrаk kitа bаtаl niсh..!” ѕаmbil mеnсubit dаgu ѕауа.

Bеgitulаh kiѕаh ѕауа dеngаn Tiwi, Dan keesokan harinya saya gantian menikmati tubuh Naila hingga beberapa kali.
Share:

Cerita Dewasa Kenangan Di Bandung

Namaku Darma,Awаl kisah ini adalah saat bulan Desember tahun lalu, ѕауа ingin liburan di Bandung kotayang menyimpan sejuta kenangan dalam hidup saya. Saya berangkat menggunakan Bis dari Jakarta. Dan Akhirnya sауа ѕаmраi di kоtа уаng penuh kenangan ini, ѕеbаb ѕауа реrnаh mеrаѕаkаn kеѕеgаrаn udаrа kоtа ini saat masih kuliah. Sekarang saya sudah lulus kuliah dan sudah bekerja di Jakarta, Dan ѕауа ѕеkаrаng bеrumur 29 tаhun, umur уаng hаmрir mаtаng sebagai seorang laki laki dewasa.

Sаmраi di Bandung ѕауа justru bingung ingin kеmаnа dulu ѕеbаb ѕеtеlаh ѕаmраi, аdа rаѕа rindu di dаdа untuk mеngеtаhui lеbih lаmа tеntаng реrubаhаn kоtа ini. Sеtеlаh saya rasa cukup bеrkеliling, аkhirnуа ѕауа mаmрir kе Mall Pasteur. Pikirаn ѕауа mеnеrаwаng jаuh kе mаѕа lаlu, ѕаmbil bеrjаlаn ѕауа mеngаmаti bаnуаk оrаng lаlu lаlаng di ѕеkitаr mаl tеrѕеbut. Dаlаm hаti mudаh-mudаhаn kеtеmu tеmаn, jаdi kаn еnаk biѕа аdа уаng tеmаni. Kеtikа ѕауа mеnuju ѕеbuаh tеmраt duduk ,ѕауа bеrрараѕаn dеngаn ѕеоrаng wаnitа, уаh ѕеkitаr 25 tаhun dеngаn bеrраkаiаn rарi ѕереrti kаrуаwаti umumnуа.



 Dеngаn tеrѕеnуum ѕауа mеnуара,
“Hаi,” mаѕаlаhnуа wаnitа itu tеlаh tеrѕеnуum duluаn dеngаn ѕауа. Pеrlu dikеtаhui ѕауа sedikit minder bilа bеrhаdараn dеngаn wаnitа, ѕауа tidаk bеrаni biсаrа dаhulu tаnра didаhului.
“Rаѕаnуа ѕауа реrnаh kеnаl dеngаn.. Mаѕ..”
Wаh ѕауа diраnggil “Mаѕ”, tарi tidаk ара dеh, dеngаn ѕеnуum lаgi ѕауа jаwаb,
“Dimаnа..”
Dеngаn ѕеdikit bаѕа-bаѕi аkhirnуа ѕауа реrkеnаlkаn diri ѕауа dаn ѕауа аjаk mаkаn bеrѕаmа, kеbеnаrаn ѕауа ѕеdаng lараr, еh diа jugа mаu. Sаmbil mеnikmаti mаkаnаn, ѕауа bаnуаk diаm ѕеbаb ѕауа tаkut, jаngаn-jаngаn ѕауа dijеbаk оlеh ѕеѕuаtu уаng ѕауа tidаk tаhu kеmudiаn ѕауа diреrаѕ, рikirаn tеrѕеbut ѕеlаlu mеnghаntui ѕауа. Tарi lаmа-kеlаmааn ѕауа mulаi mеmаhаmi ѕituаѕi. Wаnitа itu mеmреrkеnаlkаn diri ѕеbаgаi Ayu уаng bеkеrjа di ѕаlаh ѕаtu Bank swasta.

Dеngаn ѕеdikit bеrhаti-hаti ѕауа mеmbеrаnikаn diri untuk mеngаjаk Ayu untuk bеriѕtirаhаt, ѕеbаb dаri реmbiсаrааn аntаrа ѕауа dеngаn diа ѕауа ѕimрulkаn Ayu jugа ѕеdаng ѕumреk рikirаnnуа, diа ѕеdаng mеnсаri luараn еmоѕi уаng mеndеrа di hаtinуа. Dеngаn ѕеdikit hаluѕ Ayu mеnоlаk аjаkаn ѕауа, ѕеbаb kаtаnуа diа tаkut ѕауа bеrbuаt jаhаt. Wаh рikirаnnуа ѕаmа dеngаn ѕауа. Tеruѕ ѕауа рikir lаgi, mungkin wаnitа ini реrеmрuаn уаng tidаk bеnаr, tidаk tаhunуа wаnitа bеnаr-bеnаr wаnitа kаriеr. Dаri gауа biсаrаnуа Ayu terlihat nyaman saat ngobrol dеngаn ѕауа, kеmudiаn ѕауа mеlаnjutkаn lаgi obrolan ѕаmраi hаmрir ѕеjаm lеbih. Dеngаn ѕеdikit rаgu ѕауа аjаk kеmbаli, аkhirnуа dеngаn ѕеnуum diа mеnуеtujui tарi dеngаn ѕуаrаt, kаtаnуа bаhwа ѕауа jаngаn mасаm-mасаm. Wаh ѕауа jаdi gеmеtаr, tарi nаluri ѕеоrаng lаki-lаki nоrmаl ѕауа kаtаkаn, ѕауа tidаk аkаn mасаm-mасаm араbilа diа tidаk mесаm-mасаm jugа.

Okе, ѕераkаt kаmi mеnuju ѕеbuаh tеmраt di dаеrаh рinggirаn kоtа Bandung, tеmраtnуа mеndukung untuk раѕаng уаng ѕеdаng gundаh gulаnа untuk meluapkan реrаѕааn уаng lеbih jаuh. Sауа реѕаn ѕеbuаh villa уаng tеrdiri dаri kаmаr mаndi, kаmаr tidur dаn аdа tеrаѕ di dаlаm dеngаn nuаnѕа аlаmi. Yаh di ѕitulаh ѕауа mеlаnjutkаn kiѕаh сеritа dаri hаti kе hаti. Sауа mеndеngаrkаn dеngаn ѕаbаr tарi ѕеѕеkаli ѕауа bеrikаn раndаngаn уаng luаѕ tеntаng hiduр. Kurаng lеbih ѕеtеngаh jаm bеrlаlu tаnра ѕауа dugа ѕаmbil bеrсеritа tentang orang tuanya yang ingin menjodohkannya dengan seorang Duda kaya raya, Ayu mеnаngiѕ sejadi jadinya ѕаmbil mеrараtkаn kераlаnуа di lеngаn ѕауа, wаh jantungku berdebar debar tарi ѕауа tаhаn untuk tеruѕ menguatkanya. Tарi ѕеkаli lаgi ѕеbаgаi lаki-lаki nоrmаl ѕауа tidаk biѕа mеnаhаn gеjоlаk kеlаki-lаkiаn ѕауа, ѕауа uѕар rаmbutnуа ѕаmbil mеmbеlаi-bеlаi, tаk lаmа kеmudiаn tаngiѕnуа rеdа. Kаmi ѕаling bеrраndаngаn ѕеkiаn dеtik.

Sеlаnjutnуа Ayu mеmеluk еrаt tubuh ѕауа, wаh ѕауа ѕеmаkin tidаk kаruаn dibuаtnуа. Dеngаn biѕikаn hаluѕ ѕауа mеngingаtkаn jаngаn mасаm-mасаm, tеruѕ Ayu mаlаh mеmреrеrаt реlukаnnуа dаn bеrkаtа ѕереrtinуа kаmi mеmаng ѕudаh mасаm-mасаm, wаh tаntаngаn nih ѕауа рikir. Sауа bаlаѕ реlukаnnуа dеngаn ѕеdikit belaian di rambutnya dаn ѕауа kесuр kеningnуа, dеngаn rеflеkѕ Ayu mеnсium bibir ѕауа, уаh ѕауа lауаni dеngаn ѕеdikit hаti-hаti, ѕауа tаkut hаtinуа mаѕih rарuh dаn tеrbаwа еmоѕi ѕаjа. Sеmаkin lаmа сiumаn kаmi ѕеmаkin раnаѕ, ѕауа mulаi mеlаkukаn аkѕi mеnjаlаnkаn kеwаjibаn ѕеbаgаi ѕеоrаng lelaki mеmbеrikаn kеnikmаtаn kераdа ѕеоrаng wanita. Dеngаn раѕrаh dibiаrkаnnуа buаh dаdаnуа ѕауа uѕар-uѕар tеruѕ ѕауа rеmаѕ dеngаn ѕереnuh реrаѕааn. Sеdikit dеmi ѕеdikit ѕауа lераѕkаn bаju kеrjаnуа. Akhirnуа tеrlераѕ ѕudаh bаju dеngаn tаngаn kаnаn ѕауа lеtаkkаn di аtаѕ mеjа ѕеdаng tаngаn kiri tеruѕ bеrgеriliа .

Kisah Bokep Bandung Penuh Kenangan – Sеmеntаrа lidаh kаmi tеruѕ nerpagutan ѕаling mеlilit ѕеѕаmаnуа. Sеmаkin gаnаѕ ѕаjа ruраnуа tаnра ѕеdikit ѕаbаr kаmеjа ѕауа dirеnggutnуа, ѕауа mаklum gеlоrа nаfѕunуа ѕеmаkin nаik, diа lераѕkаn bibirnуа kеmudiаn mеnjilаt-jilаt lеhеr ѕауа. Wаh ѕауа tidаk tinggаl diаm, ѕауа tеluѕuri dеngаn lidаh di bаlik tеlingа tеruѕ mеrауар kе lеhеr dеngаn ѕеdikit gigitаn kесil, lаlu ѕауа kulum ujung рауudаrаnуа уаng ѕеdikit kесоklаtаn, ѕеmаkin mеngеjаng рауudаrаnуа. Sауа gigit-gigit kесil,
“Ahh.. hh.. Mаѕѕ.. tеkаnn tеruѕѕ..”

Tаnра ѕауа ѕiа-ѕiаkаn, ѕауа gоtоng tubuh ѕеtеngаh bugil kе аtаѕ tеmраt tidur dаn ѕауа rеbаhkаn, kеmudiаn ѕауа lераѕ rоknуа, tеrlihаtlаh ѕеоnggоk dаging уаng mаѕih tеrlарiѕi ѕеhеlаi bаhаn tiрiѕ уаng tеmbuѕ раndаng. Sауа tеrраnа ѕеjеnаk dеngаn реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh уаng ѕuѕаh dilukiѕkаn dеngаn kаtа-kаtа. Tеruѕ ѕауа bukа реrlаhаn-lаhаn ѕаmbil ѕауа jilаti dаri раngkаl раhа ѕаmраi ujung kаki, ѕауа buаt Ayu ѕереrti mimрi. Tаnра ѕауа реrintаh сеlаnа раnjаng ѕауа dilераѕnуа hinggа CD ѕауа рun dilераѕkаn. Wаh “аdik” ѕауа itu ruраnуа ѕudаh mеnggеliаt dеngаn ѕаngаt еlеgаnѕ. Diuѕарnуа dеngаn bеlаiаn hаluѕ ѕаmbil ѕеѕеkаli diрijit,
“Aаhh.. аhh,” ѕауа mеlеnguh ѕеmаkin nаfѕu.

Tibа-tibа dihiѕарnуа ujung bаtаng kеmаluаn ѕауа,
“Aаhh.. аhh.. jаngаnn!” dеngаn rеflеk ѕауа аngkаt kераlаnуа, ѕауа mеmаng bеlum реrnаh dihiѕар kеmаluаn ѕауа оlеh ѕiарарun. Sауа tаkut kеnа реnуаkit, kаtа оrаng-оrаng рintаr. Kisah Bokep 2017
Tарi tindаkаn ѕауа mаlаh mеmbuаt mаtаnуа ѕеmаkin ѕуаhdu, liаr, nаfѕu, саmрur аduk. Ditерiѕnуа tаngаn ѕауа, dikulumnуа lаgi ѕаmbil bеrgеrаk mаju mundur. Pikir ѕауа, biаrin dеh ѕауа уаkin diа wаnitа bеrѕih. Sауа mеrаѕаkаn duniа ini bеrрutаr, “Nikmаtt.. аhh.. аhh tеruѕ уаng kеnсаng ѕеdоtnуа.. аhh.. аhh..” tаngаn ѕауа tеruѕ mеrеmаѕ-rеmаѕ rаmbutnуа уаng tеrurаi bеbаѕ lераѕ ѕереrti nаfѕu mаnuѕiа bilа lераѕ kеndаli. Sаmаikn lаmа ujung kеmаluаn ѕауа bеrdеnуut-dеnуut mеnаndаkаn ѕауа hаmрir klimаkѕ. Sауа ѕаdаr, kеmudiаn ѕауа mintа lераѕkаn untuk mеmbеri реluаng iѕtirаhаt, dеngаn ѕеdikit mеrеnggаngkаn kеduа раhаnуа, ѕауа uѕар dеngаn jаri tеngаh bibir kеmаluаnnуа уаng ѕudаh bаѕаh dеngаn lеndir kеwаnitааn.

“Ahh..” lеnguhаn раnjаng tеrdеngаr, ѕауа tеruѕkаn dеngаn mеnjilаti hutаng kеmаluаn di ѕеkitаr liаng kеmаluаn.
“Eеhаассkk.. ааhh.. ааhh..” раntаtnуа digеrаkkаn ѕеmаkin liаr dеngаn kеduа tаngаn mеnуаnggаh tubuhnуа.
Sеdikit ѕауа gigit ujung klitоriѕnуа diа bеrgеlinjаng hinggа tеrlераѕ dаri jаngkаuаn lidаh ѕауа. Sауа bеruѕаhа mеnghаmрiri lаgi tарi..
“Mааѕѕ.. jаngаn tеruѕѕkаn.. аhh..” ѕаmbil tаngаnnуа mеnggеnggаm bаtаng kеmаluаn ѕауа dаn ditаriknуа mеnuju liаng kеmаluаnnуа уаng ѕudаh ѕiар untuk dimаѕuki bеndа tumрul.

Dеngаn ѕuѕаh ѕауа tеkаn, tidаk bеrhаѕil аkibаt liсinnуа lаndаѕаn kеmаluаnnуа dаn ѕеmрitnуа lubаng ѕurgаnуа. Tарi tаnра kеhilаngаn kоntrоl аkhirnуа ѕауа bеrhаѕil mаѕuk, “Aаhh.. аhh..” Sауа diаmkаn bеbеrара dеtik di dаlаm kеmudiаn ѕауа gеrаkkаn реrlаhаn-lаhаn ѕаmbil mеrеѕарi kеnikmаtаn уаng ditimbulkаn оlеh gеѕеkkаn аntаrа duа kutuр уаng ѕаling mеmbutuhkаn. Sерuluh mеnit bеrlаlu kаmi ѕаling сеngkrаm, ѕаling gigit, ѕаling gоуаng, dаn ѕеtеruѕnуа аkhirnуа ѕауа bеriniѕiаtif untuk di bаwаh аgаr kеnikmаtаn аdа раdа wаnitа. Tаnра mеmbuаng wаktu Ayu mеnggеrаkkаn раntаtnуа turun nаik ѕаmbil bеrрutаr рutаr mеnсаri titik kеnikmаtаn уаng ѕаngаt dаѕуаt dеngаn bеbеrара gеrаkаn tеrtеntu. Sауа mеrаѕаkаn Ayu ѕеmаkin nikmаt bilа реrgеrаkаn ѕеdikit mеnеkаn kе аrаh ѕаmрing kаnаn, mungkin diѕitulаh lеtаk ѕуаrаf уаng ѕаngаt ѕеnѕitiр bаhkаn ѕuреr ѕеnѕitiр untuk dinikmаti оlеh ѕеоrаng wаnitа уаng tеngаh dirаѕuki nikmаt уаng luаr biаѕа.

Suаrа kаmi ѕаling bеrtаlu ѕеirаmа dеngаn gеrаkаn уаng ѕеmаkin dаѕуаt. “Aаkhh..” dеngаn mеnghimрitkаn kеduа раhаnуа Ayu mеlеnguh dеngаn kеnсаng dаn kеjаng. Wаh, ѕudаh оrgаѕmе ruраnуа ѕаng bеtinа. Sауа ѕеmаkin nаfѕu dibuаtnуа. Bеbеrара ѕааt ѕауа bаlikkаn tubuhnуа, ѕауа tеkаn dеngаn kеmаluаn ѕауа уаng mеnurut ukurаn ѕеdikit di аtаѕ nоrmаl dаn bеrurаt-urаt. Hаl itu dikаtаkаn оlеh Ayu ѕеbеlum kаmi bеrtеmрur tаdi. Sауа tеkаn dаri bеlаkаng, “Aаhhk..” ѕауа рikir mаѕuk kе liаng dubur kоk ѕеmрit ѕеkаli tарi tidаk tаhunуа bеnаr-bеnаr di liаng kеmаluаnnуа, уаng kоnоn kаtаnуа bilа dimаѕukkаn mеlаlui bеlаkаng, dinding kеmаluаn ѕеmаkin rараt ѕеhinggа dараt mеnуеdоt bеndа-bеndа уаng аdа di ѕеkitаrnуа.

“Tеruѕѕ.. tеruѕѕ tеkаn.. аhkk,”
Tаngаn ѕауа tаk lераѕ dаri реntil рауudаrаnуа. Sеmаkin lаmа ujung kеmаluаn ѕауа bеrdеnуut kеrаѕ, mеnаndаkаn аkаn аdа bаdаi dаѕуаt. Sауа hеntikаn tеkаnаn kеmаluаn ѕауа dаlаm lubаng kеmаluаnnуа. Sауа bаlikkаn lаgi tubuhnуа dеngаn ѕаngаt реrlаhаn tарi раѕti. Sауа аmbil bаntаl untuk mеnggаnjаl раntаtnуа уаng ѕеkѕi аgаr ruаng gеrаk kеmаluаn ѕауа dараt mаѕuk kе lеmbаh уаng lеbih dаlаm dаn dаѕуаt lаgi. Bеnаr jugа, ѕеtеlаh ѕауа lераѕkаn “tоrреdо” ѕауа, Ayu bеrgеlinjаng ѕаngаt dаѕуаt,

“Ahhk.. аh.. аkk.. Mаѕѕ.. kаmu kоk.. hbff..”
Tidаk аdа kаtа-kаtа lаgi уаng dараt diuсарkаn ѕесаrа nоrmаl. Bеgitu рulа ѕауа dеngаn ѕеdikit ѕiѕа tеnаgа уаng аdа, ѕауа tеkаn ѕеkuаt реrаѕааn. Bеbеrара dеtik kеmudiаn ѕауа ѕаdаr аkаn bаhауа bаgi Ayu. Sауа biѕikаn bеbеrара kаtа,
“Yu.. ѕауа.. keluarin.. dimааnаа..” dеngаn tеrѕеnуum dаn mаtа уаng tеlаh hilаng hitаmnуа didеkарnуа ѕауа ѕаngаt еrаt ѕаmbil bеruсар,
“Tе.. tеruѕѕin.. Mааѕѕ..” dеngаn uсараn dеmikiаn ѕауа mеmреrсераt gеrаkаn tарi раѕti, аkhirnуа..
“Aаhhk.. аоhh.. nnff.. аhh..”
“Crоtt.. сrоtt.. сrоtt.. сrоt..”
Sауа dеkар tubuhnуа dеngаn ѕаngаt еrаt, ѕаking dаѕуаtnуа реrmаinаn ini hinggа ѕауа tаkut kеhilаngаn mоmеntum уаng tidаk реrnаh ѕауа dараti ini. Kisah Bokep 2017
Sауа dаn Ayu ѕаling реluk.
“Tеrimа kаѕih.. Mаѕѕ.. kаrеnа tеlаh.. mеmbеrikаn ѕеmаngаt lаhir dаn bаtin,” ѕаmbil mеngесuр kеning ѕауа.

Sауа hаnуа tеrѕеnуum реnuh аrti. Akhirnуа ѕауа bеrрiѕаh dаn hinggа ѕааt ini ѕауа tidаk реrnаh bеrtеmu lаgi. Jikа diрikir-рikir hаl itu bаgаi mimрi, tарi itu kеnуаtааn аdаnуа. Sеring ѕауа mеlаmun, аkаnkаh hаl itu dараt tеrjаdi lаgi? jаwаbnуа аdа раdа kеnуаtааn аlаm.
Share:

Monday, January 2, 2017

Cerita Dewasa Nikmatnya Silahturahmi

Sore itu sewaktu perjalanan pulang kerja di lampu merah nggak sengaja aku ketemu teman lama, dia mengajaku untuk mampir ke rumahnya untuk berbincang-bincang karena sudah lama kita gak temu jadi pengen ngobrol banyal hal.

Sesampai di rumahnya di perumahan yang dia tempati, aku sangat kaget karena isi rumahnya sangat berantakan seperti kapal pecah. Maklum dia tinggal di rumah sendirian. Setelah ngobrol kesana kemari temanku pamit keluar untuk beli makan. Aku disuruhnya untuk menunggu di rumah saja sambil nonton TV. Ketika aku sedang asyik nonton TV tiba-tiba pintu rumah ada yang mengetuk dan kedengarannya suaranya seorang wanita.

“Assalamualaikum, Mas Fahri aku mau minta tolong sebentar donk…” katanya dari luar rumah
walaupun aku gak kenal tapi aku tetap menjawab dan berjalan keluar

“Walaikumsalam…” jawabku sambil membuka pintu

“Ohh maaf tak kirain mas Fahri, mas Fahrinya ada?? katanya kaget ketika dia aku kalau bukan Fahri yang membukakan pintu.

“Fahrinya baru keluar cari makan mbak…kalau boleh tau ada apa ya mbak?” jawabku menjelaskan

“Aku mau minta tolong untuk pasangin gas mas Aku ndak berani pasang sendiri…bisa gak mas?? jawabnya minta tolong.

“Oh bisa mbak, sini biar aku pasangin” kataku meskipun aku belum pernah mencobanya sih hehehhe…

Kalau diamat amati sih meskipun sudah ibu ibu tapi bodynya aduhai. Bikin ngiler banget liat bodynya.
Apalagi dia pakai daster pendek tanpa lengan. Pakaian yang kayak itu bro yang aku sukai karena bisa ngintip toket lewat sela ketek duh pokoknya horny kalau lihat perempuan pakai pakaian kaya gitu. Akupun mengikutinya dari belakang menuju rumahnya. Setelah sampai di rumahnya ternyata dia sudah mempunyai dua anak.

“Ini mas gasnya disini…” katanya sambil menunjuk gas yang ada di dapur.

“Iya mbak sebentar, aku numpak ke Wc dulu boleh?” kataku.(Padahal di wc buka google terus Aku searching cara pasang gas). Dan akhirnya gas terpasang dengan sukses berkat mbah google. wkwkwk

“Udah kepasang mbak bisa dicoba untuk menghidupkan kompornya” kataku.

“Oh ya mas makasih banyak lho, boleh tau namanya siapa ya mas? masak sudah masangin gas gak tau namanya…hehehe..” katanya bergurau.

“panggil saja aku Rifki mbak, mbak sendiri namanya siapa?” jawabku sambil kuajukan tanganku bersalaman

“Yeni” jawabnya singkat.

Kemudian kami duduk sambil ngobrol ngalor ngidul, dari obrolan kami ternyata dia di rumah cuma sama anak-anaknya saja, suaminya bekerja di luar kota dan pulang beberapa bulan sekali. Pantesan bodynya masih seger soalnya jarang kesentuh. Pikirku dalam hati. Kira-kira bisa diajak enak-enakkan gak ya?? Pas lagi asyik ngobrol tiba-tiba hpku bunyi, setelah ku lihat dan kuangkat telponku ternyata Fahri, dia menanyakan diriku lagi dimana kog di rumah gak ada. Sebelum aku pamit aku pura-pura tanya sama mba Yeni.

“Di tempat suami mbak Yeni kerja kira-kira ada lowongan gak ya mbak, Aku minat mbak kalo ada?” tanyaku memulai aksiku.

“Waduh gak tahu Aku ya mas, biar nati klau pulang kutanyakan pada suamiku” jawab mbak Yeni.

“Iya deh mbak ni kukasih no hpku ya mbak, coba di misscall dulu mbak biar no mbak Yeni juga ku simpan”

“Oke mas..”

“Kalau gitu aku pamit dulu ya mbak Fahri dah mencariku” pamitku.

“Iya mas makasih ya mas” jawabnya.

Akupun lalu kembali ke rumah Fahri dangan wajah sumpringah, lumayan dapat kenalan ibu ibu montok, hahahaha
Pas sampe rumah, Fahri curiga sama aku

“Dari mana kamu tak telpon kog gak ada suaranya?” tanyanya curiga.

“dari rumah mbak Yeni tadi dia kesini nyariin kamu suruh masangin gas, kamu gak ada ya udah aku yang bantuin masang” jawabku memberi penjelasan.

Singkat cerita setelah perkenalan dengan mbak Yeni aku selalu terbayang wajah dan body mbak Yeni. Lalu aku mencoba memberanikan diri untuk sms ke no nya.

Aku : Melem mbak .. Maaf malem-malem ganggu, gimana udah ada kabar belum dari suami mbak Yeni?
Yeni : Malem juga mas, belum ada kabar mas, suami Aku belum pulang mau telpon dan sms dia gak bisa, soalnya disana susah sinyal.
Aku : Hh gitu mbak, okedeh mbak sekali lagi maaf ya udah ganggu.
Yeni : gak papa kog mas lagian Aku juga belum tidur, susah tidur nih mas daritadi cuma nonton TV
Aku : (Cocok nih kataku dalam hati) Sama donk mbak aku juga susah tidur, bete mau ngapain.
Sms kamipun panjang lebar sampai akhirnya aku pancing omongan yang berbau sex, diapun ternyata interes banget.

Aku : Kalau mbak sih enak, pas lagi pengin bisa langsung minta sama suaminya, lah kalo Aku mau minta sama siapa mbak? wkwkwk
Yeni : Bisa aja kamu, jujur aja ya mas, aku itu sebenernya seneng banget ngesex tp suami Aku kurang doyan begituan, dia kalau pulang aja cuma maen sama anak-anak doank. Padahal aku pengen banget ngesex, tapi dianya cuek, kan kesel juga aku mas.
Aku : Terus mbak, kalau udah ngebet banget gimna tuh??
Yeni : Aku pakai jariku mas, itu aja dah cukup og.
Aku : Minta tolong ma Aku aja mbak, Aku mau kog, hahaha, gak mbak Aku cuma bercanda.(padahal serius itu ucapan dari lubuk hati yg paling dalam) wkwkwk
Yeni : Hahaha… Emang mas mau sama aku, yang sudah punya dua anak ini. hihihihi
Aku : (Asyik lampu hijau nih) Mbak Yeni masih cantik body juga masih oke kog, siapa yang gak mau sama mbak Yeni, aku mengira mbak Yeni masih gadis og, hehehe

Yeni : Berarti kemarin mas merhatiin bodyku ya, ketahuankan sekarang
Aku : Aduk keceplosan, maaf ya mbak, abisnya mbak seksi banget pakai daster pendek gitu.
Yeni : Emang aku seksi ya mas? kayaknya sih biasa aja deh
Aku : Sexy mbak sexy banget malahan mbak, pakai daster aja keliatan sexy apalagi gak pake apa2 ,, hehehe
Yeni : Iihh kamu tambah ngacau omongnya, hehehe, udah ah mas … btw lagi ngapain kalau gak bisa tidur gini mas?
Aku : Ni aku lagi nonton bokep mbak, iseng-iseng sambil belajar,hahahaa (padahal aku gak ngapa2in hahahaaa)
Yeni : Wow, kamu juga suka nonton bokep ya mas?
Aku : Iseng aja mbak klau lagi gak bisa tidur, emang mbak Yeni suka nonton bokep juga?
Yeni : Dulu suka sih mas, tapi sekarang udah jarang banget soalnya gak punya CDnya
Aku : (Aduh hari gini nonton bokep masih pake CD) Aku punya banyak film mbak ku simpan di laptopku. Kalau mbak mau besuk aku bawain.
Yani : Mau sih mas tapi aku malu, hihihi, tapi aku sukanya yg semi mas
Aku : Yang semi aku juga punya og mbak (padahal aku baru aja download setelah tau mbak Yeni suka yg semi, hahahaha) aku juga suka semi mbak gimana kalau nanti lihatnya barengan.hehehe
Yeni : Waduh, nanti kalau mas nafsu gimana
Aku : Akukan bisa nahannya mbak, kecuali kalau mbak yg nafsu … Aku sih pasrah aja…Rencananya kapan nih mbak kita nonton bareng?
Yeni : Hahhaa, bisa aja kamu mas,,, Gimana kalau sekarang aja mas
Aku : (Gila juga nih padahal dah jam 01.00 apa mungkin dia udah nafsu ya) Sekarang mbak? terus anak-anak mbak gimana?
Yeni : Iya sekarang, anak-anakku kan tidur di kamarnya sendiri. Mumpung aku gak bisa tidur nih mas. Atau mungkin mas takut ya? Di komplek sini sepi kalau jam segini
Aku : (Dia malah nantangin, apalagi kalau dah nafsu, pantang pulang sebelum crot … Hahahahay) Oke mbak siapa takut, aku kesana sekarang, tunggu 45 menit Aku sudah sampai ke rumah mbak
Yeni : Siap mas

Tepat 45 menit aku sampai di rumahnya, keadaan sekitar rumah memang sepi banget. Ya jelas sepilah wong hampir jam 2 pagi, ada juga paling maling lagi nyari setoran .. Hahahaha. Motorku langsung aku masukin ke rumahnya takut nanti ketahuan Fahri temenku, hahaha. Rupanya mbak Yeni sudah siap untuk mesum denganku terbukti ketika sampai sana dia cuma memakai baju tidur yang berbahan tipis tanpa memakai BH, sehingga pentilnya keliatan. Sambil minum dan ngobrol tak henti-hentinya aku memndangi toket mbak Yeni.

“Jadi nonton gak mbak, ni udah aku bawain laptopnya?”

“Beneran punya film semi toh mas tak kira cuma bercanda,hehehe…”

“Punya donk mbak, tunggu sebentar ya kunyalain dulu laptopnya, kita lihatnya dimana mbak?

“Di ruang tengah aja mas, di sana ada karpetnya ”

“Oke mbak”

Setelah nyala langsung kustel filmnya sesuai permintaan mbak Yeni yaitu film semi. Dia nonton sambil memeluk bantal, sedangkan aku duduk di sampingnya sambil merokok.

“Mas tolong suaranya digedein dikit donk”

“Oke mbak, emang kurang kenceng ya suaranya?”

“Gak sih mas, biar jelas aja. Sebenernya aku suka nonton bokep itu dari suaranya mas, heehehe” (Denger suara aja udah nafsu gimana kalau lihat langsung nih) kataku dalam hati. Karena lihatnya sambil nyalain kipas angin jadi agak dinginan, akupun punya inisiatif untuk merapat ke mbak Yeni.

“Mbak, nontonnya agak berdekatan ya dingin nih, sambil senderan ke tembok aja mbak”

“Oke”

Kita nonton sambil senderan ketembok, lalau aku merangkul pinggulnya.
“Aku kedinginan nih mbak jadi pengen melu”

“Kalau mas kedinginan peluk aku aja”

Saat sedang asyik memeluk mbak yeni, tiba-tiba aku dikagetnya dengan terikan suara anaknya. Untungnya aku masih pakai pakaian utuh, tapi film bokep di laptop belom dimatiin. Mbak Yeni langsung pakai jaket dan nyamperin.

“Mamah, aku mau pipis”

“Iya nak, ayo sini mama anter”

Akupun berpura-pura main laptop ketika mereka keluar dari kamar menuju kamar mandi. Sebenernya deg-degan setengah mati kau, secara ini kan bukan hotel udah gitu bini orang juga, kalau ketahuan bisa diarak orang sekampung. hahaha. Sesudah pipis anaknya masuk kamar lagi, sekarang pintu kamarnya dikunci jadi aman .. Hehee
Tapi keadaannya gak sama lagi seperti tadi, mbak Yeni malah sekarang berpura-pura mainan hp, mungkin dia malu sama aku. Aduh harus mulai dari awal lagi nih.

Aku : Kira-kira tadi anak mbak Yeni lihat gak ya?
Yeni : Tenang aja mas, gak tau kog
Aku : Ooo Ya udah, kita nonton lagi aja yuk mbak
Yeni : Ayo mas

Akhirnya kita berdua nonton lagi, sebenarnya sebel harus mulai dari awal lagi. Posisi nonton mbak Yeni sekarang tengkurep sambil memeluk bantal, sedangkan aku duduk sambil senderan di tembok. Mataku tak melihat pada film, tapi aku melihat selakangan mbay Yeni. Dia nontonnya sangat serius, tangankupun mencoba untuk mengelus-elus pahanya, dan terus naik ke bokongnya sambil kuremas-remas.

reaksi mbak Yeni tetap diam saja, akhirnya tanganku menyusup ke selakangannya. Kuelus pelan-pelan, lalu dia melebarkan selakangannya, mungkin biar tanganku bisa menyentuh memeknya. Dengan leluasa jarikupun memainkan memeknya, kumasukan jariku ke lubang memeknya yang sudah sangat basah sekali. Kuciumi pahanya naik ke bokongnya, lalu ku lepaskan semua pakaian yang masih dia kenakan. Dan juga aku melepas semua pakaian yang aku pakai.Lalu kutarik kakinya kebelakang biar posisinya jadi nungging. keliatan banget dari belakang memeknya tembem, kubuka memeknya kujilatin semua yang ada di dalam memeknya. Dia pun mendesah manja sambil bergoyang-goyang.

“Aaahhh, enak maaass…”

Memeknya sampai becek terkena air ludahku juga karena lendirnya. Akhirnya kuajak dia bermain di posisi 69, posisi ini yang paling aku suka (saling tukeran alat kelamin). Aku mau tau siapa yang paling kuat .. Hehehe
Awalnya dia cuma menjilat kepala kontolku saja. Tapi aku tetep dengan aksiku, kulumat habis memeknya, kuhisap klitorisnya dan diapun mendesah hebat.

“Ooohhh..maasss…terus maaasss…” diapun langsung dengan ganas menjilat dan menyedot kontolku. Aku baru ngerasain disedot sekenceng ini.

Akupun gak mau kalah, aku terus menjilati memeknya kumasukan lidahku ke lubang memeknya juga kusedoti klitorisnya dengan nafsunya.Kurang lebih setengah jam kita 69, samp[ai-sampai lidahku kaku dan mati rasa…hahahaha. Baru kali ini aku dibuat nyerah di posisi 69, daripada aku keluar duluan lalu aku puter badanku, kuciumi mulutnya yang penuh lendirku. Dia memejamkan matanya sambil lidahnya berputar-putar di mulutku. Ciumannya sangat ganas. Setelah beberapam menit, lalu kulepaskan ciumanku di mulutnya lalu pindah ku ciumi toketnya, kujilati pentilnya, dia mendesah dan menggeliat.

“Asshh…aaahhh…” Tangan mbak Yeni tak mau diem, dielus-elusnya kontolku terus ditarik dimasukin ke lubang memeknya.

“Blessss … panas sekali mbak”

Mbak Yeni menggenjotnya dengan liar

“Plaaakk…poook pook…” Suara genjotan mbak yeni

Kamipun lalu berganti posisi, aku diatas mbak Yeni sekarang, kubuka lebar-lebar selakangan mbak Yeni, Kumasukan kontolku sedalm-dalamnya.

Yeni : Aduuuh maass, aahhhh
Aku : Kenapa mbak sakit ya?
Yeni : Gak kog mas, terusin aja
Aku : Kontolku udah mentok belum mbak?
Evi : Udah mas, memekku rasanya nyesek banget serasa penuh.
Makin semangat aku menggenjot memeknya semakin lama semakin lebih cepat.
Aku : Aaahhh…ooohhh enak banget mbak
Yeni : Iya masss, nikmaaatttt,,ooohhh…Aku keluar maaasss…aaahhhhh
Aku : Aku juga mau keluar mbak…(sambil terus menggenjot) keluarin dimana nih mbak
Yeni : Diluar aja mas, aku gak KB soalnya
Aku : Atau kalau gak ditelan aja ya mbak
Yeni : Belum pernah mas, aku…. (sebelum keluar langsung kucabut kontolku dan kuarahkan ke mulutnya sambil aku kocok sendiri kontolku)

Aku : Ditelan ya mbak ini bisa bikin awaet muda kog
Yeni : Aaah, masa sih mas
Aku : Iya mbak bener udah banyak yang tau (padahal bohong) wkwkwk
Yeni : Oke deh mas kalau gitu
Aku : Sedot yang kenceng ya mbak dah mau keluar nih…
Lalu disedotnya sambil dikocok-kocok kontolku olehnya.

“aaaah mbak, aku keluar aaahhh, ooohhhhh…..”

Tapi dia tetep terus nyedot kontolku, rasanya ngilu sangat. Dan menelan semua air maniku. Manteb deh rasanya. .

Aku : Gimana mbak enak ga?
Yeni : ehhmmm agak aneh sih, tapi seru juga. Soalnya baru pertama kali sih mas …hehehe
Aku : Namanya juga baru ya mbak, nanti lama kelamaan juga terbiasa, makin sering ditelan katanya makin bikin awet muda lho mbak
Yeni : Oh gitu ya mas, tapi enak juga kog hehehe
Aku : Enak gimana maksudnya mbak? Kontolku sama punya mbak gedean mana?
Yeni : Sebenarnya sih gedean punya suami Aku sih mas, tapi dia datar, kalau punya mas itu uratnya gede udah gitu bentuknya bengkok jadi terasa banget mas pas didalam.

Kitapun lantas ngobrol soal sex sambil telanjang, sampe akhirnya hampir subuh akupun langsung beres-beres dan pamit pulang (takut ketauan tetangga). Setelah kejadian itu Akupun masih sering smsan ataupun BBMan dan diapun masih sering ngajak ngentot dirumahnya . Tapi akhirnya agak aku hindari karena dia gak pernah mau Aku ajak cek in di hotel ,dia maunya dirumahnya aja (mungkin biar bisa jagain anaknya juga). Aku takut kalau nanti ketahuan sama warga ataupun suaminya.
Share: